Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat meradang, menteri Jokowi lagi-lagi salahkan SBY

Demokrat meradang, menteri Jokowi lagi-lagi salahkan SBY Jokowi bertemu pimpinan lembaga tinggi negara. ©Setpres RI/Agus Suparto

Merdeka.com - Partai Demokrat tidak terima dengan tudingan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyebut Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melindungi mafia Migas. Demokrat meminta agar Sudirman segera mengklarifikasi tuduhan yang dinilai sangat serius ini.

Mantan Jubir Demokrat Rachland Nashidik mengatakan, Presiden Jokowi sebaiknya segera memberi klarifikasi atas spekulasi bahwa tuduhan politik sangat serius yang dinyatakan Menterinya kepada SBY telah dengan sengaja dilakukan atas perintahnya.

"Menteri ESDM Sudirman Said mengeluarkan tuduhan politik tanpa dasar kepada Presiden RI ke-6 setelah melapor kepada Presiden Jokowi. Hal yang menimbulkan pertanyaan tentang adanya restu Presiden," kata Rachland dalam akun Facebooknya dikutip merdeka.com, Selasa (19/5).

Rachland bahkan mengungkit jika pemerintahan Jokowi kerap kali salah kutip data dan menyampaikan informasi bohong. Misalnya, saat beberapa waktu lalu Jokowi bilang Indonesia masih memiliki hutang kepada IMF.

"Sebelumnya Presiden Jokowi secara terbuka menyampaikan informasi bohong tentang utang Indonesia kepada IMF, kekeliruan memalukan yang dibantah oleh Gubernur BI, bahkan oleh menteri keuangannya sendiri," tegas dia.

"Fenomena yang berulang dan konsisten ini menimbulkan spekulasi bahwa Presiden Jokowi secara sadar mengembangkan pola politik bermusuhan dan memecah belah yang tidak terpuji," imbuhnya.

Dalam kekecewaan yang dalam, lanjut dia, Partai Demokrat ingin dengan rendah hati mengingatkan bahwa Presiden Jokowi perlu memiliki sense of urgency. Lanjut dia, di hadapan fakta menurunnya angka pertumbuhan ekonomi dan kesulitan hidup rakyat saat ini, jauh lebih arif bila Presiden Jokowi memusatkan perhatian untuk menangani masalah-masalah yang mendesak itu, bukan sebaliknya membuat masalah-masalah baru yang tidak perlu.

"Kedua, demi efektivitas Pemerintahan, dan dengan mengingat tipisnya selisih suara kemenangannya baik ketika menjadi Gubernur DKI maupun Presiden RI, Jokowi perlu mengembangkan sense of reality. Rasa percaya diri berlebihan bisa menyeretnya menjauh dari kekuatan politik moderat yang sewaktu-waktu ia butuhkan untuk mendukung kebijakan-kebijakannya," lanjut dia.

Terakhir, Rachland mengingatkan agar Presiden Jokowi perlu menghentikan dirinya dan juga para pembantunya dari kebiasaan politik buruk seperti menyebar informasi bohong, tuduhan tanpa dasar dan perilaku politik artifisial.

"Rakyat bisa menilai. Hal-hal tak terpuji tersebut bisa menyamarkan inkompetensinya untuk beberapa lama tapi sudah pasti tidak bisa selamanya," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said di media massa. Hal itu terkait pernyataan Sudirman yang menyebut pembubaran Petral di era kepemimpinan SBY kerap berhenti di meja presiden.

"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. *SBY," demikian kicau SBY dalam akun Twitter @SBYudhoyono, Senin (18/5) malam.

SBY berharap Sudirman Said memberikan klarifikasi atas apa yang dimaksud. Sebab, SBY mengaku saat masih menjadi presiden menginginkan penyimpangan apapun diberantas.

"Saya bahkan membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, yang hakikatnya memberantas kejahatan dan penyimpangan apapun. *SBY*," katanya.

"Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius. *SBY*," katanya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya

Jokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya

Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
Wacana Jokowi Bertemu Megawati, Demokrat: Tak Perlu Didorong dan Dipaksa

Wacana Jokowi Bertemu Megawati, Demokrat: Tak Perlu Didorong dan Dipaksa

Berbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu

Baca Selengkapnya
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'

Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'

Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya