Demokrat harap kubu Jokowi tak goreng isu mahar Rp 500 M Sandiaga
Merdeka.com - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut sikap Andi Arief soal tudingan mahar Rp 500 miliar tak mengganggu kekompakan koalisi Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat. Dia berharap isu tersebut tak dimainkan lagi oleh kubu di luar koalisi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Mudah-mudahan lawan enggak mainkan itu lagi. Kita cerita tentang program dan ide. Tadi malam kami kompak sekali, solid sekali, hampir detail betul yang kami bicarakan. Jadi tidak mengganggu apapun tentang itu dan itu soal dinamika saja dan saya memang belum ketemu dengan Andi Arief. Jadi saya belum bisa konfirmasi. Jadi sama sekali tidak mengganggu," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).
Hinca menampik bila Andi Arief mangkir dari panggilan Bawaslu. Dia menjelaskan, Wasekjen DPP Demokrat itu ada urusan keluarga di Lampung. Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga tak mengintervensi soal kasus Andi Arief dan Bawaslu.
"Sama sekali tidak (mangkir). Beliau yang saya tau memang masih di Lampung pulang bertemu keluarganya. Tetapi saya belum ketemu lagi. Sama sekali tidak ada (SBY minta Arif tak penuhi panggilan Bawaslu)," jelas Hinca.
Menurut Hinca, sikap Andi Arief tak salah sehingga tidak diberikan sanksi oleh Demokrat. Dia menilai wajar tiap kader meluapkan aspirasi dan pikirannya. Pertemuan level Sekjen antara Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS semalam juga tak membahas masalah Andi Arief.
"Enggak lah. Itu kan internal (Demokrat). Kami bicara tentang konsep, program, hal-hal yang sangat fundamental. Enggak ada yang salah (Andi Arief) di situ. Semua kader tentu menyampaikan pikiran pikiran," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya