Demokrat buka peluang buat poros baru bersama PAN di Pilpres 2019
Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nasidik mengatakan partainya terbuka untuk membuat poros baru bersama PAN di Pemilu Serentak 2019. PAN menyatakan tengah berupaya membangun poros baru di luar pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersama partai-partai yang belum menentukan sikap, seperti PKB dan PKS.
"Kami anggap itu tujuan baik dan terbuka pada komunikasi," kata Rachlan saat dihubungi, Selasa (6/3).
Namun, Rachlan menyebut keputusan untuk membentuk poros baru harus diputuskan melalui komunikasi antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Ya itu kan sudah komunikasi. Nanti kan pertemuannya harus antar ketua umum," terangnya.
Jika poros ketiga terbentuk, Demokrat disebut-sebut bakal mengusung Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2019. Akan tetapi, Demokrat belum menentukan posisi AHY apakah menjadi calon presiden atau wakil presiden.
Rachlan menilai, keputusan mencalonkan AHY masih terlalu dini. Sebab, partainya menganggap ada jebakan terkait syarat pencalonan di Pilpres 2019.
Jebakan itu adalah angka ambang batas pencalonan presiden 20 persen. Partai-partai politik tidak bisa mencalonkan tokoh mereka jika tidak mengantongi syarat 20 persen suara sah nasional.
"Belum diputuskan tapi kami menilai bahwa ada jebakan. Di dalam ketentuan UU tentang presidential threshold 20 persen itu. Artinya jebakannya itu adalah apabila pertama tentu saja kalau koalisi tak sampai 20 persen sudah pasti kan tidak bisa ngusung," ujarnya.
Kedua, kata Rachlan, jebakan di Pilpres lainnya adalah partai yang tidak memiliki atau mengusung tokoh sendiri di Pilpres maka akan 'jeblok' elektabilitasnya.
"Kalau parpol tidak punya calon untuk diusung jadi capres maupun cawapres, ya maka ada resiko bahwa partai itu pada 2019 yang serentak itu elektabilitasnya bisa jatuh," tegas Rachlan.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan melahirkan poros baru di luar pendukung Jokowi dan Prabowo. PAN masih menimbang akan bergabung dengan Gerindra atau membuat poros baru. Poros baru bisa dibentuk dari komposisi tiga partai yang belum menentukan arah dukungan politik. Yaitu PKB, Demokrat dan PKS.
Dengan demikian, ketiga poros itu diantaranya poros pendukung Prabowo yang diisi oleh Gerindra dan PAN. Kemudian, poros pendukung Jokowi yang diisi PDIP, Golkar, NasDem, Hanura dan PPP. Serta poros PKB, PKS dan Demokrat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY menegaskan, Demokrat tentu menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan Prabowo-Gibran di Pilpres.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaTema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan. Lalu teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaAiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca Selengkapnya