Datang ke Kampung Waru Doyong, Anies diadang palang pintu
Merdeka.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersilaturahmi dengan warga Kampung Waru Doyong, Cakung, Jakarta Timur. Sebelum memasuki perkampungan tersebut, mantan menteri kebudayaan dan pendidikan itu diadang oleh sejumlah jawara Betawi.
Para jawara merupakan seniman yang dikenal dengan kesenian Betawi yakni palang pintu.
"Hey cing mau ngapa datang kemari, boleh- boleh aje kalau mau masuk asal liwatin jagoan aye dulu," kata salah satu anggota palang pintu memeragakan silat Betawi di depan Anies, Minggu (16/10).
Suara teriakan pun bergemuruh yang datang dari warga sekitar untuk memberikan semangat jagoan Anies. "Hidup Anies, hidup Anies," teriak warga.
Diketahui Anies datang ke kampung Waru Doyong merupakan undangan warga sekitar. Para warga mengaku siap mendukung Anies di Pilkada DKI Jakarta.
Selain itu, saat Anies memasuki gang sempit menuju rumah salah satu warga, langsung diadang oleh ibu-ibu untuk berfoto selfie. Anies dengan ramah memenuhi permintaan selfie perempuan paruh baya itu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan, seorang figur yang akrab di dunia politik Indonesia, telah mencuri perhatian masyarakat dengan karir gemilang.
Baca SelengkapnyaSosoknya menyempatkan diri mendatangi penjual serabi langganan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Menurut saya tega sekali ketika tempat itu sudah disiapkan tidak diberikan kepada warga kampung bayam," kata Anies.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Anies Baswedan mengunjungi kantor Pusat PKB di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, setelah putusan MK, Senin (22/4).
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, hingga kini Anies tidak berniat maju di pemilihan kepala daerah.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaKampanye digelar di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai Pemilu Presiden 2024 tidak dijalankan dengan bebas, jujur dan adil.
Baca Selengkapnya