Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita di balik Megawati gagal melobi SBY

Cerita di balik Megawati gagal melobi SBY sby mega. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - PDIP dan barisan parpol pendukung Jokowi-JK harus menelan pil pahit. Mereka kembali dikalahkan oleh parpol barisan pendukung Prabowo-Hatta di parlemen.

Setelah melalui sidang yang alot, paket pimpinan DPR periode 2014-2019 akhirnya terpilih. Mereka antara lain; Ketua DPR Setya Novanto (Golkar), dan empat wakil ketua yakni Agus Hermanto (Demokrat), Fadli Zon (Gerindra), Fahri Hamzah (PKS) dan Taufik Kurniawan (PAN).

Sementara, PDIP, PKB, NasDem dan Hanura memilih walk out. Hal ini menjadi kekalahan yang kesekian kali kubu Jokowi di parlemen.

Sebenarnya, sejumlah upaya telah dilakukan oleh PDIP dan barisannya untuk meraih kursi pimpinan DPR. Salah satunya adalah mendekati Partai Demokrat dan PPP.

Komunikasi dilakukan langsung dengan Ketua Umum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Berdasarkan sumber merdeka.com, SBY mau bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-JK asalkan Ketua Umum PDIP Megawati menghubunginya.

PDIP pun mengaku telah mengirimkan sejumlah utusannya untuk bertemu SBY, namun gagal. Berikut cerita di balik gagalnya Megawati melobi SBY.

SBY minta ditelepon Mega

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diam-diam bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa (30/9) malam. Pertemuan dilakukan tertutup untuk membahas arah koalisi di parlemen khususnya soal paket pimpinan DPR.Jokowi mengajak agar SBY bergabung dengan koalisinya yakni PDIP, PKB, Hanura dan NasDem. Namun, pertemuan itu belum menghasilkan keputusan apa-apa.Menurut sumber itu, pertemuan tak menghasilkan apa-apa karena SBY punya syarat. Apa syarat SBY itu?"Hanya satu syaratnya, SBY minta ibu Mega telepon. Itu saja," kata seorang sumber yang juga politikus di kubu Jokowi-JK ini melalui sambungan telepon, Rabu (1/10).

SBY: Sudah lama saya ingin bertemu Mega, sejak 10 tahun lalu

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan keinginannya bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun hubungan keduanya yang renggang membuat pertemuan sulit terealisasi."Ada yang bertanya pada saya apa betul ada pertemuan Ibu Megawati dengan saya? Sudah sejak lama saya sebenarnya ingin bertemu beliau (Mega), sudah sejak 10 tahun lalu atau beberapa bulan terakhir ini atau setelah kemarin kemelut politik yang relatif keras," kata SBY di JCC, Rabu (1/10) malam."Kalau seperti Ibu Megawati dan saya, mungkin dengan yang lain-lain juga bisa duduk bersama memikirkan persoalan bangsa ini tentu sangat baik," tambahnya.

Jokowi sebut bisa saja Mega hubungi SBY

Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa ada syarat khusus dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika PDIP mau Demokrat bergabung. Syarat itu berbunyi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri harus menghubungi SBY."Nggak ada," ujar Jokowi sambil menggelengkan kepala di rumah dinas gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).Walaupun begitu, Jokowi mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan adanya komunikasi antara Megawati dan SBY. Namun, sampai saat ini komunikasi kedua pemimpin ini belum terlaksana."Ada, peluang itu ada. Kenapa tidak? Ini kan masih proses," ungkapnya.

Pramono sebut Mega mau ketemu SBY, tapi gagal

Politikus senior PDIP Pramono Anung mengungkapkan komunikasi antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjalan meski tidak secara langsung. Namun dari pihak Mega menginginkan agar pertemuan tidak hanya empat mata."Untuk membangun bangsa tidak bias sendiri-sendiri. Tidak benar ibu tidak mau bertemu. Ibu itu minta bersama-sama dulu dan bertemu," kata Pramono di Gedung DPR, Kamis (2/10)."Tadi Pak Jokowi, JK, Mbak Puan dan Surya Paloh sudah bertemu Pak SBY. Saya juga sudah berhubungan dengan Pak Djoko Suyanto. Tidak benar bahwa Ibu Megawati tidak bersedia bertemu dengan Pak SBY."Menurutnya, sudah ada inisiatif dari pihak PDIP untuk bisa bertemu, namun sejalan dengan itu pertemuan selalu gagal. "Kita sudah minta waktu untuk bertemu, tetapi seakan-akan ada blok yang membuat pertemuan itu gagal terwujud," ungkapnya."Kalau misalnya Mbak Puan, Pak JK dan Pak Surya Paloh serta Pak Jokowi bisa bertemu, ibu akan bicara dengan Pak SBY lebih dulu melalui Mbak Puan," tandasnya.

Puan: Saya diutus Mega bertemu SBY, cuma Tuhan berkehendak lain

PDIP dan parpol pendukung Jokowi-JK kembali mengalami kekalahan di parlemen dari Koalisi Merah Putih. Pasalnya, mereka gagal mengajukan paket pimpinan DPR.PDIP sendiri mengakui telah berusaha melobi Partai Demokrat melalui Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mengirimkan perwakilan. Namun, nampaknya SBY tidak berkenan menerima delegasi Partai Banteng."Hari ini dari siang Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, Pak Surya Paloh ingin ketemu Pak SBY. Cuma Tuhan berkehendak lain, saya diutus Ibu Mega untuk bertemu Pak SBY," kata Puan Maharani sesaat setelah melakukan aksi walk out dari sidang paripurna DPR, Kamis (2/10).Puan pun menyatakan usahanya tak berhenti di situ. Dia sendiri mencoba langsung menghubungi SBY tapi hal itu gagal."Saya mencoba hubungi lewat Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla dan lingkungannya tapi belum bisa. Padahal Puan Maharani ini ingin bertemu Pak SBY," tutup Puan.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Jokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Jokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024

Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024

Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'

Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'

Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Ramai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?

Ramai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.

Baca Selengkapnya
Jokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir

Jokowi Mau Jadi Jembatan Parpol, PDIP Singgung Demokrasi Turun ke Titik Nadir

Hasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.

Baca Selengkapnya