Cak Imin: Kita Tak Berharap Pos Menteri Manapun, Semua Bergantung Presiden
Merdeka.com - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengaku pihaknya tidak berharap posisi menteri manapun. PKB, kata dia, menyerahkan sepenuhnya pada presiden.
"Kita tidak berharap pos manapun. Semua bergantung pada Presiden. Beliau pasti akan mengajak bicara, nanti kita tunggu," kata Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (17/6).
Mengenai bocoran nama-nama kabinet baru, Cak Imin mengaku hanya menunggu keputusan dari Presiden saja. "Kabinet belum, Insya allah akan menjadi sikap Presiden. kita tunggu saja karena itu hak prerogatif presiden," ucapnya
PKB, menurut Cak Imin, tidak akan mengumumkan daftar usulan nama-nama calon menteri dari pihaknya. Ia juga tidak mau berspekulasi mengenai namanya yang disebut masuk bursa nama calon menteri.
"Tidak akan kita umumkan. nanti jadi kewenangan presiden," ucapnya.
Selain itu, soal kabar adanya parpol lain merapat koalisi 01, Cak Imin menilai koalisi 01 sudah terlalu gemuk.
"Pada dasarnya koalisi pendukung 01 sudah gemuk ya. Jumlahnya besar. sehingga di DPR tak perlu tambahan lagi. tapi kalau dalam rekonsiliasi nasional, why not tak masalah," ucapnya.
"Bukannya kurang sepakat, tapi koalisi di DPR sudah berlebih, sehingga stabilitas sudah cukup, tapi kalau demi rekonsiliasi ya monggo," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sejak awal pembentukan kabinetnya, termasuk hingga saat ini tidak ada istilah jatah-jatahan kursi menteri untuk partai politik pendukungnya.
"Dalam politik bukan masalah, tanya saja ke partai-partai apa pernah kita bicara masalah menteri? Atau menteri apa? Enggak pernah," kata Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dalam wawancara khusus dengan Tim LKBN Antara di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (12/6).
Menurut Jokowi, semua partai pendukungnya sudah mafhum bahwa penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Namun ia menjelaskan bahwa kemudian wajar jika ada partai-partai tertentu dengan persentase perolehan suara yang besar mendapatkan porsi kursi menteri yang lebih banyak.
"Kalau beliau-beliau tahu itu hak prerogatif presiden, ya logis persentase gede masa diberi menteri satu, yang persentase kecil diberi menteri empat, ya enggak gitu, bukan penjatahan, normal saja," katanya.
Hal itu dianggapnya bukan sebagai penjatahan, namun merupakan sesuatu yang wajar terjadi dalam dunia politik dan pemerintahan. Dengan caranya seperti itu, Jokowi mengaku tetap bisa mempertahankan kekompakan koalisi pendukungnya selama ini.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin belum bisa memastikan apakah tamu yang menjanjikan akan bersilaturahmi benar datang atau tidak.
Baca SelengkapnyaPenetapan presiden-wakil presiden pemenang Pilpres 2024 akan digelar di Kantor KPU, Jakarta, pada Rabu (24/4).
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN menilai Prabowo-Gibran tidak dapat ditetapkan sebagai calon presiden-wakil presiden apabila gugatan sengketa Pilpres 2024 dikabulkan MK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin memastikan partainya akan ikut mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menitipkan delapan agenda perubahan PKB ke presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, menegaskan Indonesia memiliki sumber daya melimpah namun tidak diimbangi pemimpin yang tangguh.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi untuk Cak Imin itu sebelumnya dititipkan lewat dua kader PKB yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca Selengkapnya