Berebut pimpin Golkar antara Ical vs Agung, Akbar Tandjung dan JK
Merdeka.com - Kisruh internal Partai Golkar tak kunjung usai sejak kalah di Pilpres 2014. Perseteruan antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono justru bertambah pelik setelah keputusan Menkum HAM Yasonna Laoly sahkan kubu Munas Ancol pimpinan Agung.
Pertarungan berawal ketika Ical dipilih menjadi ketua umum secara aklamasi di Munas Bali akhir tahun lalu. Tidak terima, Agung Laksono pun menggelar munas tandingan yang dihelat di Ancol, tak lama pasca Ical terpilih jadi ketua umum.
Perang urat syaraf keduanya berlanjut sampai ke ranah hukum. Agung dan Ical sama-sama mengajukan gugatan ke pengadilan negeri. Namun gugatan keduanya ditolak karena hakim ingin perseteruan ini diselesaikan lebih dulu melalui mahkamah partai.
Mahkamah Partai bersidang. Hasilnya bukan menjadi jalan keluar, tapi malah menambah perkara baru. Dua hakim Muladi dan Natabaya menyatakan tak ada yang menang, namun dua hakim lain Andi Mattalatta dan Djasri Marin memenangkan kubu Agung. Putusan dua hakim itu yang jadikan Menkum HAM mengesahkan kubu Agung.
Kubu Ical geram, mencabut gugatan sebelumnya dan mengajukan gugatan baru atas putusan mahkamah partai itu. Tidak cuma soal putusan, kubu Ical juga melaporkan dugaan pelanggaran pidana berupa pemalsuan dokumen yang dilakukan kubu Agung saat menggelar munas tandingan di Ancol. Kasusnya saat ini sedang berproses di Bareskrim Polri.
Akbar Tandjung gerah
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenunjukan tersebut setalah Golkar mengumpulkan 1.064 kadernya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkan menunjuk sejumlah kader perempuannya untuk berkontestasi pada Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaLuhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaPKB, Partai NasDem, dan PKS menyatakan mendukung usulan hak angket.
Baca SelengkapnyaLazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca Selengkapnya