Bawaslu Selidiki Dugaan Pelanggaran Kampanye di Malam Munajat 212
Merdeka.com - Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) menerima laporan terkait dugaan pelanggaran kampanye dalam acara Malam Munajat 212 di Monas pada Kamis (21/2). Laporan tersebut kini tengah dibahas oleh Bawaslu DKI.
"Kita masih lihat Bawaslu DKI masih membahasnya," kata Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja saat dikonfirmasi awak media, Jumat (22/2).
Dia menjelaskan, Malam Munajat 212 mendapat pantauan langsung oleh Bawaslu DKI. Tentunya tindakan tersebut sesuai dengan arahan Bawaslu pusat.
"Jadi proses pengawasan dan kajiannya dilakukan di Bawaslu DKI karena lokusnya di Jakarta, jadi kami sedang koordinasi," jelasnya.
Menurut Rahmat, pembahasan terkait dugaan pelanggaran kampanye pasca semalam memiliki banyak catatan. Kendati pihaknya belum mau membeber rinci terkait apa saja hal tersebut.
"Sekarang lagi membahasnya. Sepertinya poin-poinnya banyak, terutama pengawasan di panggung ya," ungkapnya.
Nantinya bila diperlukan, Bawaslu akan memanggil pihak terkait untuk mengklarifikasi hal terjadi dalam agenda yang dipenuhi dengan zikir dan ceramah oleh sejumlah tokoh agama itu.
"Soal itu tergantung dari hasil pengawasan Bawaslu DKI ya, kita tunggu," tutup Rahmat.
Sebelumnya, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan menilai, telah terjadi kampanye terselubung dalam giat keagamaan tersebut. Munculnya salam dua jari dari Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan orasi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memperkuat dugaan Ace.
Hadirnya tokoh-tokoh pendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, seperti Ketua Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Yandri Susanto, turut menguatkan dugaan politisi Golkar ini.
Selain itu, teriakan massa yang menyerukan angka dua menjadi hal yang dipertanyakan maksud dan tujuan utama dari giat tersebut.
"Persatuan nomor satu, soal presiden?", tanya Zulkifli Hasan saat diberi kesempatan berbicara di panggung, Monas, Jakarta, Kamis 21 Februari 2019, malam.
"Nomor duaaa," jawab massa.
Reporter: M RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu menyebut, pelanggaran itu diketahui setelah pihaknya melakukan klarifikasi dan kajian.
Baca SelengkapnyaBawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaBawaslu dinilai diskriminatif dalam menangani laporan pelanggaran pemilu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu berharap KASN menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Takalar terkait dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan lainnya terhadap Muh Hasbi.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaBawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.
Baca Selengkapnya"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja
Baca SelengkapnyaBawaslu Jateng menyatakan tidak ada unsur pelanggaran kampanye pada peristiwa itu, karena Rakernas DPP APPSI bukan merupakan kegiatan kampanye pemilu.
Baca SelengkapnyaBawaslu Palembang merekomendasikan pemungutan suara lanjutan (PSL) pada 26 TPS lantaran ditemukan masalah mendasar saat pemilu 14 Februari lalu.
Baca Selengkapnya