Banyak keanehan, gugatan PHPU Prabowo ke MK jadi bahan olok-olok
Merdeka.com - Jumat (25/7), Tim Pembela Merah Putih yang mewakili pasangan capres nomor urut 1, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa mendaftarkan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU). Mereka mendalilkan telah terjadi kecurangan yang terstruktur, masif, dan sistematis saat pelaksanaan Pilpres 2014.
Awalnya, mereka sesumbar akan membawa 10 truk barang bukti. Kemudian berubah menjadi 15 mobil lapis baja. Namun saat pendaftaran, hanya 3 bundel bukti. Berdasarkan registrasi pendaftaran perkara No 1/PHPU-Pres/XII/2014, Tim Pembela Merah Putih kemudian menyerahkan permohonan PHPU pada hari berikutnya, Sabtu (26/7) pada pukul 09.00 WIB. Isinya ada 55 lembar yang berisi penjabaran pelanggaran dan kecurangan yang dituduhkan.
Di hari yang sama, Tim Pembela Merah Putih melakukan perbaikan permohonan PHPU tersebut. Dari 55 lembar, berubah menjadi 147 lembar.
Meski memperbaiki kelengkapan gugatan, sejumlah netizen yang membandingkan isi permohonan pertama dan versi perbaikan menilai banyak kesalahan ketik (typo) yang cukup fatal, serta isi gugatan yang sepertinya copy-paste dengan hanya mengganti angka-angka saja.
Misalnya jumlah persentase suara yang hanya 99,99%. Menolak hasil penetapan yang dilakukan KPU, Prabowo-Hatta menyatakan mereka mendapatkan perolehan suara 50,25% sementara Jokowi-JK 49,74% dengan jumlah suara sah yang sama persis dengan yang ditetapkan KPU 133.574.277.
"Ternyata isinya yg perbaikan masih sama menggelikannya ini yg bikin laporan kaga lulus kuliah apa yak? kaga bakal dilulusin yg beginian sama dosen gw katanya perbaikan tapi tetep ancur dan bahkan gw bisa bilang lebih ancur dari yg sebelom perbaikan," tulis silverclaimer11 di situs kaskus.
Kemudian penjelasan gugatan di beberapa provinsi, isi gugatannya sama hanya berbeda nama dan angka yang dipermasalahkan. Bahkan, ada gugatan yang seharusnya Sumatera Selatan ditulis Sumatera Barat di bagian isinya. Hal yang sama di Bagian Provinsi Bengkulu yang malah tertulis Bangka Belitung di bagian isi gugatan,
Ada juga yang mencibir terkait gugatan Prabowo-Hatta soal Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) yang dipermasalahkan.
"ngemeng2 soal dpktb, tw ga sih DPKTb terbesar itu ada di mana? Sesuai data rekapitulasi nasional KPU, jumlah DPKTb tertinggi ada di Jawa Barat dengan 625.602 pemilih. Lalu, Sumatera Barat dengan 67.956, Kalimantan Tengah mencapai 49.245, Sulawesi Tenggara dengan 23.382, dan Sulawesi Barat sebanyak 10.940 pemilih dalam DPKTb. Kok dua itu terutama yg pertama ga dibahas di laporannya? tanya kenapa?" tanya silverclaimer11 lagi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaPrabowo mempertanyakan kecerdasan orang yang kerap mengungkit luas lahan miliknya.
Baca SelengkapnyaUmumnya, kegiatan rutin mencakup memimpin rapat dan menerima tamu-tamu menteri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTidak berlangsung lama, Prabowo mengajak AHY untuk berpindah ruangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beri Pernyataan soal Putusan MK saat Momen Penetapan Presiden Terpilih
Baca SelengkapnyaPernyataan Prabowo tersebut merespon pertanyaan Ganjar Pranowo saat Debat Capres KPU Minggu (9/1) malam.
Baca SelengkapnyaAHY yakin, Prabowo telah memikirkan semua hal dengan masak dan matang.
Baca Selengkapnyabelum ada pembahasan kabinet, karena koalisi pendukung Prabowo-Gibran menghormati KPU.
Baca Selengkapnya