Bambang Pacul: Dewan Kolonel PDIP itu Bahan Tertawaan dan Candaan
Merdeka.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto atau biasa disapa Bambang Pacul mengatakan, pembentukan Dewan Kolonel yang diinisiasi sejumlah anggota DPR Fraksi PDIP hanya guyonan. Sehingga, hal itu hanya sebagai bahan candaan saja.
"Namanya Kolonel itu pangkat di dalam kemiliteran, ya toh. Dewan kolonel yang ada di Senayan itu kan pasti gojegan (candaan)," kata Bambang Pacul kepada wartawan, Rabu (21/9).
"Ya gojegan itu bahan tawaan, bahan canda-candaan. (Berarti) guyonan," sambungnya.
Ia menegaskan, Dewan Kolonel itu hanya sebuah candaan. Karena, di dalam sebuah politik tidak adanya kepangkatan seperti di lembaga kemiliteran.
"Serius apanya. (Dewan kolonel) Itu kan hanya candaan, gini logikanya, kalau dewan Kolonel itu di kemiliteran, ya toh? Ini orbitnya, orbit politik, orbit politik mana ada pangkat cah bagus. Ya toh, kepangkatannya ya ketua komisi," tegasnya.
"Kepala aja enggak ada, jadi di politik itu, di Senayan ini, itu lebih banyak sering rembukan, kalau enggak ada rapat kan pada kongkow, gitu loh," sambungnya.
Lalu saat itu disinggung, pembuatan Dewan Kolonel untuk mendongkrak elektabilitas Puan Maharani. Ia pun menjewab Dewan Sersan.
"(Dewan Kolonel ini kan buat katanya buat dongkrak elektabilitas Puan) Ah ada juga Dewan Sersan," tutupnya.
Sebelumnya, anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Johan Budi Sapto Pribowo mengakui menjadi inisiator 'dewan kolonel' untuk mendukung pencapresan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Johan bilang, tim ini dibentuk atas inisiatif beberapa anggota Fraksi PDIP DPR.
"Gimana nih kita yang mendukung mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim. Tim yang ikut membantu mbak Puan untuk jadi capres. Ini enggak ada kaitannya sama DPP lho ya," kata Johan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9).
"Tapi kami di Fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya mbak Puan untuk persiapan Pilpres itu," jelasnya.
Akhirnya Johan menyebut tim yang diinisiasi tiga bulan lalu dengan sebutan 'Dewan Kolonel'.
"Kemudian saya usul, kita bentuk aja tim. Saya sebut Dewan Kolonel itu. Gitu ceritanya," kata mantan Jubir KPK ini.
Selain Johan, yang menjadi inisiator adalah Trimedya Panjaitan, Hendrawan Supratikno, Masinton Pasaribu, serta Agustina Wilujeng Pramestuti.
Akhirnya grup ini berkembang. Banyak anggota fraksi PDIP yang loyalis Puan bergabung. Setelah beranggotakan sampai 12 orang ditunjuk dua pimpinan yang disebut sebagai jenderal. Yaitu Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDIP DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
"Nah kolonel pasti ada jenderal. Jenderalnya adalah Utut sama Pacul. Ini saya cerita sebenarnya," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya