Badai sapi menerpa, PKS nilai hanya fenomena alam
Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyampaikan pidato politiknya di depan pengurus DPP dan DPW PKS di Hotel Bidakara, Jakarta. Acara yang dikemas dalam rapat kerja DPP bersama seluruh DPW se-Indonesia ini, dalam rangka 'Election Update' untuk menguatkan struktur partai dalam meraih target tiga besar pada Pemilu 2014.
Dengan menggelora dan berapi-api, Anis mengajak semua pengurus partai tetap mengedepankan sikap prasangka baik kepada Allah terkait peristiwa-peristiwa yang mendera partainya. Pihaknya yakin jika kasus yang menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq akan lebih memantapkan kesolidan kader partai, dalam meraih kemenangan Pemilu 2014 mendatang.
"Saya kira rukya imaniah lil ibadah kita perlukan sebagai cara membangun kerangka dasar dengan semua peristiwa yang akan kita hadapi. Dan poin pertama yang diperlukan persepsi semua ini adalah husnudzan Lillah," kata Anis dalam pidatonya di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (25/5).
Apapun peristiwa yang dialami PKS, termasuk semua badai yang sekarang datang, menurut Anis harus tetap ditafsirkan dalam konteks Allah tidak mempunyai prasangka buruk kepada partainya.
"Karena husnudan ini yang mendasari semua rukya ijazbyah, pandangan yang positif dan bermuara pada energi yang besar kita akan kuat hadapi semua tantangan itu," jelas Anis.
Dalam menyikapi badai yang terus menerpa PKS pasca terungkapnya kasus korupsi daging sapi impor, Anis menilai hal ini adalah cuaca dan fenomena alam.
"Cuaca ini adalah fenomena alam yang pengetahuan manusia tidak sampai pada derajat pengetahuan tentang cuaca ini, yang ada hanya ramalan cuaca. Dan ini mukjizat Alquran, sekarang kita bisa mulai merasakan, kenapa ilmu manusia tidak sampai pada derajat kepastian atas cuaca karena ini ketentuan Allah. Dia arahkan ke mana saja dia suka, kita bisa meraba, memperkirakan tapi tidak pasti benar karena Allah yang tentukan arahnya ke mana," papar Anis.
Perlu diingat, saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan dan menjadi tersangka Luthfi Hasan Ishaaq dan orang terdekatnya, Ahmad Fathanah. KPK juga telah menyita sejumlah mobil dan aset lainnya dari kedua tersangka kasus korupsi daging sapi impor tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden PKS Beri Catatan terkait Pemilu 2024: Politik Uang, Etika KPU & Bawaslu hingga Netralitas Aparat
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menghormati hasil rapat pleno terbuka hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDalih Pegawai KPK Terlibat Skandal Pungli di Rutan: Untuk Biaya Makan dan Ongkos Bekerja
Hal itu diungkapkan Dewan Pengawas KPK saat menggelar sidang putusan etik 15 pegawai kluster kelima kasus pungli di rutan KPK.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN ingin Bawaslu Tindaklanjuti Putusan DKPP Terhadap Ketua KPU
Pelanggaran terhadap enam anggota KPU lainnya ini dikarenakan menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Duga Pemotongan Dana ASN Sidoarjo untuk Keperluan Pribadi Bupati Ahmad Muhdlor Ali
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tak Permasalahkan Firli Tidak Hadir saat Sidang Putusan Etik
Firli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaJK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK
Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca SelengkapnyaDieksekusi, 2 Pegawai KPK Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan
Eksekusi dua pegawai tersebut menindak lanjuti putusan dari Dewas KPK.
Baca Selengkapnya