Angin politik berubah, Jokowi kini didukung KMP
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo kini seolah berjuang sendiri. PDIP, partai yang seharusnya mendukung dia malah menjadi kekuatan penekan terhadap berbagai kebijakan yang dia lakukan. Sebaliknya, Koalisi Merah Putih (KMP), gabungan partai yang menjadi musuhnya di pilpres lalu malah berbalik mendukung Jokowi.
Adalah polemik pencalonan dan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri yang telah membuat energi Jokowi terkuras dalam beberapa pekan terakhir. Diperparah dengan perseteruan KPK vs Polri, Jokowi dibuat kelimpungan dengan meminta saran dari berbagai pihak sampai-sampai membentuk Tim Independen yang terdiri dari 9 tokoh.
Rekomendasi yang disampaikan Tim Independen pun meminta Jokowi untuk tidak melantik Budi Gunawan dan memilih sosok lain sebagai calon kapolri. Rekomendasi ini membuat Jokowi kian terdesak karena PDIP tetap ngotot mendesak Jokowi melantik Budi Gunawan.
Manuver politik pun dilakukan Jokowi. Berbungkus silaturahmi, Jokowi menerima kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Kamis (29/1). Tak sulit membaca pertemuan ini sebagai kode dari Jokowi kepada PDIP dan KIH yang terus mendesaknya melantik Budi Gunawan sebagai bentuk perlawanan. Jokowi dinilai sedang mencari back up politik justru dari kalangan oposisi. Jokowi juga bertemu dengan mantan Presiden BJ Habibie di Istana Merdeka sore harinya.
Prabowo pun kemudian mengumpulkan petinggi KMP dalam pertemuan di Bakrie Tower semalam. Hasil pertemuan itu seolah memperjelas manuver politik yang telah dilakukan Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan KMP siap 'pasang badan' mendukung kebijakan Presiden Jokowi. "Pokoknya untuk kepentingan bangsa dan negara apa pun akan kita lakukan," kata Fadli di Bakrie Tower Jakarta, Kamis (29/1) malam.
Fadli menilai, kegalauan Jokowi dalam mengambil keputusan pelantikan Budi Gunawan dan menuntaskan kisruh KPK vs Polri justru akibat tekanan politik dari partai pengusungnya sendiri. Terlebih, Jokowi bukan ketua umum yang bisa mengendalikan partainya sendiri.
Fadli mengingatkan, Jokowi tidak perlu ragu lagi karena dia adalah kepala negara yang memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan saat ini. "Presiden punya kekuasaan. Besok mau reshuffle kabinet bisa, apalagi cuma masalah Kapolri," cetus dia.
Jadi, tunggu apa lagi Jokowi?
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Lantik 9 Anggota KPPU Periode 2023-2028, Ini Daftarnya
Jokowi membimbing sembilan anggota KPPU mengucapkan sumpah jabatan
Baca SelengkapnyaJokowi: Surat Pengunduran Firli Bahuri sebagai Ketua KPK Belum Sampai Meja Saya
Meski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaKritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaKumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024
Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya