Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aneh, SBY tolak tapi Fraksi Demokrat DPR malah setujui dana aspirasi

Aneh, SBY tolak tapi Fraksi Demokrat DPR malah setujui dana aspirasi Konpers SBY di Cikeas. ©Rumgapres/Abror Rizki

Merdeka.com - Dalam pandangan mini fraksi-fraksi di rapat Badan Legislasi (Baleg) DPR soal dana aspirasi, hanya tiga parpol yang tegas menolak program itu. Hasil rapat Baleg DPR yang kemudian dibacakan di paripurna menyatakan bahwa PDIP, NasDem dan Hanura menyatakan menolak dana aspirasi, sementara sisanya mendukung termasuk Fraksi Demokrat.

Namun tak berselang lama dari pengesahan dana aspirasi di paripurna DPR, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) malah meluruskan sikap partainya. SBY menegaskan, Demokrat menolak dana aspirasi tersebut sesuai apa yang ia ungkapkan beberapa waktu lalu. Padahal Fraksi Demokrat DPR dipimpin langsung oleh anaknya sendiri, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

"Hari ini pemberitaan pers diwarnai isu dana aspirasi' yang dibahas DPR RI. Sikap Fraksi Partai Demokrat dinilai tidak sesuai dengan sikap saya sebagai Ketum. Perlu saya tegaskan, sikap Partai Demokrat tetap tidak setuju jika dana aspirasi tersebut diartikan sebagai 'jatah anggaran' anggota DPR untuk dapilnya," kata SBY dalam akun Facebooknya dikutip merdeka.com, Rabu (24/6).

SBY menceritakan, bahkan saat dirinya menjadi orang nomor satu di Indonesia pihaknya menolak rencana dana aspirasi tersebut. Menurut dia, dana aspirasi rawan dengan penyelewenangan seperti yang sudah dijelaskannya beberapa waktu silam.

"Artinya, kalau 5 hal yang saya kritisi dulu juga tidak bisa dijawab oleh DPR & Pemerintah sekarang, dana aspirasi itu tetap tidak tepat. Saya dilapori, posisi fraksi Demokrat hari ini baru sebatas setuju untuk membahas seperti apa arah UU No 17/2014 tentang pembangunan di dapil. Tidak ada satu katapun pernyataan Fraksi Partai Demokrat yang setuju dengan dana aspirasi. Sikap FPD tetap segaris dengan sikap saya," kata SBY.

Sebaliknya, lanjut SBY, Fraksi Demokrat tekankan dan ingatkan jika ada usulan pembangunan di dapil mesti diarahkan untuk kurangi kemiskinan dan pengangguran.

"Saya pastikan, Demokrat akan tetap tolak dana aspirasi tersebut jika tak penuhi 5 faktor kritis yang akan disampaikan Demokrat dalam pembahasan nanti. Itulah dulu dengan segala risiko politik yang saya hadapi, saya keluarkan Perppu Pilkada Langsung, yang menurut saya adalah harga mati," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Legislasi (Baleg) DPR menggelar rapat tentang pandangan mini fraksi soal Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) dana aspirasi sebelum dibacakan di paripurna untuk dimintai persetujuan. Hasilnya, tujuh fraksi setuju, sementara tiga lainnya menolak dana aspirasi senilai Rp 11,2 triliun.

Ketua Baleg Sareh Wiryono memimpin rapat tersebut. Sareh memberikan kesempatan kepada seluruh fraksi untuk memberikan pandangannya tentang program UP2DP itu.

Fraksi PAN berpandangan, setuju dengan adanya program tersebut namun tidak harus disahkan dalam rapat paripurna siang ini. Mereka meminta agar ada sosialisasi terlebih dahulu dengan pihak-pihak yang tidak setuju.

Sementara Fraksi PKS tegas meminta agar program dana aspirasi ini segera dibahas dan dilanjutkan ke tingkat berikutnya. PKS menilai, dana aspirasi sebagai bentuk sumpah jabatan untuk melaksanakan pembangunan daerah.

"Berdasarkan argumentasi dan pertimbangan di atas serta dari hasil penyerapan aspirasi dari masyarakat, kami Fraksi PKS DPR RI dengan mengucap bismillah tetap menyetujui draf rancangan peraturan DPR RI yakni tentang tata cara pengusulan dana pembangunan daerah untuk selanjutnya dibahas di tahapan selanjutnya dalam sidang atau rapat paripurna," kata anggota Fraksi PKS membacakan pandangan mini di Baleg DPR, Jakarta, Selasa (23/6).

Sekretaris Fraksi PPP DPR Arsul Sani mengungkapkan bahwa dana aspirasi merupakan tindaklanjut dari amanat UU MD3 Tahun 2015. Dia pun setuju dengan usulan dana aspirasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Anggaran DPR untuk membahas teknis dan besaran anggaran program ini agar tidak tumpang tindih dengan program pemerintah lainnya.

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, Golkar menyatakan dukungannya atas program tersebut. Begitu juga dengan Fraksi Partai Demokrat, namun partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memberikan catatan atas dukungan itu.

Di sisi lain, Fraksi PDIP, NasDem dan Hanura tetap menolak adanya usulan dana aspirasi ini. Bahkan NasDem meminta agar UU MD3 ini direvisi untuk menghapus program dana aspirasi tersebut.

"Menolak rancangan peraturan dan menghentikan rancangan ini sehingga segera melakukan revisi UU MD3," kata perwakilan Fraksi NasDem.

Setelah seluruh fraksi membacakan pandangannya, Sareh sebagai pimpinan sidang kemudian membacakan kesimpulan. Di mana tujuh fraksi setuju dan tiga fraksi menolak.

"PAN setuju, PKS setuju, PPP setuju, Golkar setuju, Gerindra setuju, PKB setuju, Demokrat setuju. Dengan 7 dibandingkan 3, kita minta kesepakatan seluruhnya," kata Sareh.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Barisan Anak Politikus Lolos Masuk Senayan, Ibas Peroleh Suara Tertinggi Rasyid Rajasa Nomor Urut 1

Barisan Anak Politikus Lolos Masuk Senayan, Ibas Peroleh Suara Tertinggi Rasyid Rajasa Nomor Urut 1

Mulai dari anak Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, hingga anak dari Ketua Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh.

Baca Selengkapnya
SBY Ingatkan Rakyat Tak Salah Pilih Pemimpin: Jangan Beli Kucing dalam Karung

SBY Ingatkan Rakyat Tak Salah Pilih Pemimpin: Jangan Beli Kucing dalam Karung

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan rakyat Indonesia agar tak salah pilih capres-cawapres di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.

Baca Selengkapnya
AHY: Orang Tua Saya Tidak Pernah Membebani Cita-Cita Harus Jadi Presiden

AHY: Orang Tua Saya Tidak Pernah Membebani Cita-Cita Harus Jadi Presiden

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak dibebani cita-cita atau harapan untuk menjadi presiden seperti sang ayah.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Cetak Sejarah SBY-Prabowo, Sulit Dilakukan Orang Lain | AHY Vs Kubu Anies, Sindir Kehancuran

TOP NEWS: Cetak Sejarah SBY-Prabowo, Sulit Dilakukan Orang Lain | AHY Vs Kubu Anies, Sindir Kehancuran

Ketum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi

Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi

Presiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN

Baca Selengkapnya
Anies Beberkan Isi Pertemuan dengan Surya Paloh, Ini yang Dibahas

Anies Beberkan Isi Pertemuan dengan Surya Paloh, Ini yang Dibahas

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan telah mengunjungi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Kamis (15/2) pagi.

Baca Selengkapnya
Kerap Pidato soal Pertahanan, AHY: Saya Enggak Berandai-andai Jadi Menhan

Kerap Pidato soal Pertahanan, AHY: Saya Enggak Berandai-andai Jadi Menhan

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya di Yogyakarta, Kamis (18/1).

Baca Selengkapnya