Anas dan loyalisnya punya 'peluru' baru kritik SBY

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (2/10), menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk membatalkan Undang-undang (UU) Pilkada yang telah disahkan oleh DPR beberapa waktu lalu. SBY juga menerbitkan perppu kedua mengubah UU Pemda yang memberikan hak DPRD memilih kepala daerah.

Meski demikian, tak lantas Perppu tersebut bisa langsung diterapkan. Sebab, Perppu tersebut harus mendapat persetujuan dari DPR terlebih dahulu.

Penerbitan Perppu itu juga tak lantas membuat SBY sepi kritik. Berbagai kritik justru muncul kepada SBY atas penerbitan Perppu tersebut.

Salah satu pihak yang mengritik SBY adalah Anas Urbaningrum. Mantan ketua umum Partai Demokrat itu seakan memiliki 'peluru' baru untuk mengritik mantan bosnya itu.

Dari mulai aksi walk out Demokrat saat paripurna pengesahan RUU Pilkada hingga penerbitan Perppu Pilkada oleh SBY menjadi 'peluru' Anas. Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com:

Walk out Demokrat adalah skenario besar

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum berkicau melalui twitter terkait polemik yang dialami bekas partainya. Menurutnya, aksi walk out partai pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dalam sidang RUU Pilkada merupakan skenario besar.Menggunakan hastag #fulitik, Anas menyatakan bahwa terpilihnya adik ipar Ani Yudhoyono, Agus Hermanto, sudah menjadi bukti jelas adanya skenario dengan Koalisi Merah Putih. "Terpilihnya Agus Hermanto (Demokrat) sbg salah satu Wakil Ketua DPR mengonfirmasi makna walk out F-PD saat Paripurna RUU Pilkada," cuit Anas, Kamis (2/10) malam.

Walk out Demokrat dipahami SBY

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menuding SBY dan kubu Prabowo Subianto merancang strategi walk out Demokrat di Paripurna pengesahan RUU Pilkada lalu. Buktinya, aksi walk out Demokrat mendapat timbal balik di parlemen."Walk Out adalah semacam jaminan politik untuk kemenangan KMP dalam Rapat Paripurna RUU Pilkada," tulis Anas di akun Twitternya dengan hashtag #fulitik, Kamis (2/10) malam."Info dr politisi PD yg hadir dlm pengarahan SBY di Hotel Sultan, justru WO itu dipahami olh SBY. Bgm tidak? Wong itu skenario."

Perppu jadi obat mujarab perbaiki citra SBY

Tak hanya mengritik SBY soal aksi walk out Demokrat, Anas juga mengritik mantan bosnya itu terkait Perppu Pilkada. Menurutnya, Perppu adalah skenario cadangan dari SBY.Anas menyebut Perppu hanya alat untuk memperbaiki citra SBY."Tapi, bkan SBY jika tdk punya skenario cadangan. Menerbitkan Perppu adlh obat yg dianggap mujarab utk memulihkan citranya," tulis Anas di akun Twitternya dengan hashtag #fulitik, Kamis (2/10) malam.

Perppu Pilkada jadi buah simalakama buat SBY

Salah seorang loyalis Anas, I Gede Pasek Suardika ikut mengritik SBY terkait Perppu Pilkada. Menurutnya, Perppu tersebut akan menjadi buah simalakama bagi Ketua Umum Partai Demokrat tersebut."Bisa menjadi buah simalakama kedua bagi Susilo Bambang Yudhoyono karena keadaan belum genting dan memaksa, sehingga akan memunculkan tren yang tidak baik," kata Pasek seperti diberitakan Antara, Kamis (2/10).Anggota DPD periode 2014-2019 itu menjelaskan, adanya Perppu terkait Pilkada akan menyebabkan tren yang tidak baik. Sebab dirinya khawatir setiap ada perbedaan pendapat maka perppu diterbitkan oleh presiden ke depannya."Jangan sampai beda pendapat, pro dan kontra atas UU, perppu langsung dikeluarkan. Ini 'kan 'standing' posisi konstitusi tidak baik ke depannya," jelasnya.