Amarah SBY diduga karena 'dikompori' sengkuni
Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok angkat bicara soal perseteruan antara partainya dengan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Khususnya, terkait isu mantan Ketum Demokrat Subur Budhisantoso yang dikabarkan dijemput oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Akibat isu ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun bersikap reaktif. SBY meminta agar isu ini diklarifikasi dengan segera karena mencemarkan nama baik BIN.
Mubarok berpendapat, sikap reaktif SBY yang tidak perlu itu akibat bisikan dari para orang terdekat SBY. Sehingga, kata orang yang dekat dengan Anas Urbaningrum ini, informasi yang diperoleh SBY tidak valid.
Padahal, ia bercerita, PPI sama sekali bukan penyebar isu penjemputan Subur. Menurut dia, BIN datang karena diminta oleh Subur untuk mengawal dirinya yang hendak pergi ke suatu tempat.
"Karena orang yang melaporkannya laporannya enggak valid, seperti sprindik (Jero Wacik) sampai konpers, pemimpin kadang terkacau karena yang memberi masukan. Bahasa anunya pembisik-pembisik," kata Mubarok di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/10).
Dia menilai wajar jika SBY belakangan menjadi marah dengan isu-isu yang terkesan memojokkan pemerintah dan media. Hal ini, lagi-lagi Mubarok menyalahkan para pembisik SBY.
"Ketika pemimpin urusannya banyak, jadi sensitif, biasanya Pak SBY berkata sangat terukur,ini menunjukkan beliau banyak ada masukan sehingga keliru. Bisa itu sengaja bisa juga enggak sengaja (dibisikin). Contoh bagaimana ada kesimpulan dijemput BIN, itu karena Pak Budhisantoso dikawal, padahal pengawalan dia sendiri yang minta," tegas dia.
Kendati demikian, Mubarok ogah menyebutkan siapa pembisik SBY tersebut yang kerap salah memberikan informasi. Namun, ia hanya mengkritik jika seharusnya presiden tak perlu langsung bicara menanggapi isu terkini, melainkan didelegasikan kepada para menterinya seperti zaman Orde Baru.
"Contoh kalau menteri mestinya jadi bumper kalau ada isu menteri yang ngomong, presiden enggak perlu ngomong. Tapi kadang menteri tiarap presiden yang ngomong. Zaman pak Harto dulu, Pak Harto kan enggak banyak ngomong," imbuhnya.
Pembisiknya siapa? "Enggak tahu, namanya juga bisik-bisik tetangga, enggak dengar," pungkasnya.
Seperti diketahui, Anas pun sebelumnya pernah berkomentar tentang pembisik-pembisik SBY yang disebut sebagai sengkuni. Sengkuni adalah tokoh antagonis dalam pewayangan yang kerap menjadi penghasut kaum Kurawa untuk bertempur dengan Pandawa.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaKata baku dan tidak baku kerapkali digunakan dalam keseharian manusia. Begini penjelasan lengkap beserta contohnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaSuara rakyat yang dipercayakan kepada AMIN harus dikawal hingga akhir.
Baca SelengkapnyaUcapan selamat tahun baru bahasa Inggris menjadi pilihan paling tepat untuk diutarakan saat menyambut datangnya tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa momen tak terduga yang dialami oleh anggota Paskibraka Nasional.
Baca SelengkapnyaAnies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya