Akbar Tanjung tak restui Golkar buat kepengurusan untuk Munaslub
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung tidak sepakat jika Golkar membentuk struktur kepengurusan baru yang mengakomodasi Golkar Munas Ancol. Menurutnya, Munas bisa dilakukan atas dasar rekonsiliasi, bukan Munas Luar Biasa (Munaslub).
"Kalau saya berpendapat keabsahan Munas sudah kita dapatkan mengacu keputusan Rapimnas. Diperkuat dengan (perpanjangan SK) Menkum HAM. Kalau kita melaksanakan Munas dengan segera, itu sebagai basis, sudah bisa kita lakukan, cuma kita mau enggak," kata Akbar usai menghadiri Kovensi Nasional Tentang Haluan Negara di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/3).
Atas dasar itu, menurut dia, tinggal membentuk kepanitiaan, menentukan waktu dan tempat. Kemudian Munas bisa segera digelar.
"Kami sudah menyampaikan usul supaya segera dilakukannya Munas dengan mempertimbangkan persiapan kita menghadapi Pilkada Serentak, bulan Februari 2017. Kalau ini kita pakai kan kita bisa mempersiapkan waktu luang lebih pasti," tuturnya.
Akbar berujar bahwa dalam kesepakatan Rapimnas rencana untuk Munas sudah jalan. Kemudian ditambah perpanjangan SK dari Menkum HAM. Menurutnya, justru atas dasar itu rekonsiliasi bisa terlihat.
"Kalau Munas Bali itu kan memang kita masih menunggu waktu, pembicaraan mengenai kepengurusan yang sudah diakomodasikan. Tapi kita belum tahu nanti kapan kepengurusan, bentuknya apa, bagaimana kepengurusannya, dan nanti harus didaftarkan dulu pengesahannya oleh pemerintah," ujarnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnya"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaSarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan minta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya