Akbar Tandjung: Tidak ada Munas Golkar di tahun 2014
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung memastikan musyawarat nasional Partai Golkar dilaksanakan Januari 2015. Menurutnya, keputusan tersebut sebenarnya sudah ditentukan di Munas Golkar tahun 2009.
"Keputusan Munas kapan itu sudah ditentukan saat Munas 2009. Jadi tidak ada Munas di 2014," kata Akbar pada wartawan di Hotel Melia Purosani Yogyakarta, Senin (17/11).
Meski demikian, Akbar mengaku mendengar ada usulan dari daerah Munas dilaksanakan pada November 2014.
"Iya saya mendengar itu, ya bolehlah kita ada pemikiran-pemikiran, tapi harus ada landasan yang jelas," ujarnya.
Menurutnya, isu kapan Munas akan dilaksanakan tergantung pada Rapimnas di Yogya tidaklah benar. Karena dari tingkat pengambilan keputusan, Rapimnas berada di bawah Munas.
"Munas kan lebih tinggi dari Rapimnas, karena itu pegangan kita tetap pada rekomendasi Munas 2009, bahwa Munas selanjutnya dilaksanakan pada 2015," tegasnya.
Sebelumnya, isu yang berkembang bahwa lebih dari separuh DPD I Golkar menghendaki Munas Golkar dilaksanakan 30 November 2014.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca Selengkapnya"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaApalagi suara Golkar naik signifikan pada Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyediakan 20 unit bus dengan kapasitas penumpang sekitar 40-50 orang per bus
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar diminta untuk taat kepada AD/ART.
Baca Selengkapnya