Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Airlangga Dianggap Capres Netral dalam Polarisasi Politik, Ini Kata Golkar

Airlangga Dianggap Capres Netral dalam Polarisasi Politik, Ini Kata Golkar Airlangga Hartarto di Acara Bimbingan Teknis Pilkada Partai Golkar. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Politikus Golkar Ridwan Bae menegaskan, sosok Airlangga Hartarto berada di luar polarisasi politik berlabel cebong dan kadrun. Menurut dia, Airlangga bakal menjadi calon presiden yang bisa meredam tensi tinggi keterbelahan masyarakat selama ini.

Anggota Komisi V DPR RI ini mengatakan, Airlangga memiliki kemampuan memimpin dari berbagai aspek. Termasuk soal ekonomi, politik dan sosial.

"Pak Airlangga negarawan tulen sehingga tidak masuk dalam kelompok cebong atau kadrun. Dia berada dilurus ke depan bagaimana bangsa ini maju, rakyatnya sejahtera," kata Ridwan saat dihubungi merdeka.com, Rabu (11/5).

Ridwan melanjutkan, kapasitas Airlangga sebagai negarawan dan pemimpin masa depan tak bisa diragukan lagi. Buktinya, kata dia, Airlangga diberikan tugas berat menjadi Menko Perekonomian dan KPC PEN. “Dia jalan kan secara tulus tanpa melihat polarisasi,” imbuhnya.

Ridwan menambahkan, Airlangga tokoh yang paling pas saat ini untuk menjawab tantangan bangsa Indonesia ke depan. Dia melihat, Airlangga figur yang bakal mampu melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi demi menyelesaikan segala persoalan bangsa.

"Saya percaya karena begini, selama kepemimpinan Jokowi dia ikut serta. Maka berarti semua yang positif dilakukan Jokowi akan dijalankan disempurnakan semua. Sementara yang negatif pasti akan ditinggalkan," jelas Ridwan yang juga Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Sultra ini.

Perihal pasangan Airlangga di Pemilu 2024, dia menyerahkan sepenuhnya kepada partai dan koalisi. Namun dia yakin, sosok Airlangga mampu berpasangan dengan siapa saja.

Begitu pula dengan mencari rekan koalisi, Ridwan menilai, Airlangga tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan para pimpinan partai. Sehingga komunikasi yang akan dilakukan Golkar dengan partai manapun akan berjalan baik.

"Komunikasi dengan seluruh partai tidak ada perbedaan mencolok," katanya

Sementara itu, Peneliti LIPI, Wasisto Rahardjo Jati mengakui, dibutuhkan sosok untuk meredam polarisasi yang terjadi selama ini. Menurut dia, bakal Capres Airlangga menjadi salah satu kandidat yang bisa dibilang netral dalam dua kutub politik berseberangan tersebut.

"Saya pikir sosok Airlangga sendiri masih dalam kategori netral dalam arus polarisasi tersebut," kata Wasis saat dihubungi merdeka.com, Selasa (10/5).

Namun Wasis menambahkan, posisi netral Airlangga tidak selalu menguntungkan dalam kontestasi Pemilu 2024. Menurut dia, Airlangga perlu mencari sosok yang mampu melengkapi demi meningkatkan popularitas dan elektabilitas.

Wasis menyarankan, Airlangga mencari pendamping sebagai calon wakil presiden yang memiliki popularitas tinggi. Di samping itu, Airlangga juga perlu sosok yang dianggap religius oleh masyarakat.

"Namun demikian, netralitas dalam arus politik tersebut membuat Airlangga perlu setidaknya membutuhkan sosok populis maupun religius untuk bisa menaikkan popularitas," jelas Wasis.

Wasis menyebutkan sejumlah nama calon wakil untuk Airlangga. Misalnya saja ada Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, kedua nama tersebut dianggap sebagai tokoh yang masuk ke dalam polarisasi cebong dan kadrun di masyarakat. "Koalisi parpol pengusungnya bisa jadi kombinasi parpol nasional dan religius," kata Wasis.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan
Airlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan

Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sebut Jokowi Boleh Kampanye Tanpa Cuti, Ini Alasannya
Airlangga Sebut Jokowi Boleh Kampanye Tanpa Cuti, Ini Alasannya

Airlangga menyebut, hampir seluruh presiden masuk dalam partai politi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga Klaim Deklarasi Dukung Prabowo Sesuai Permintaan Kader Golkar
Airlangga Klaim Deklarasi Dukung Prabowo Sesuai Permintaan Kader Golkar

Airlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar
Airlangga: Pak Jokowi Nyaman dengan Golkar

Sebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu

Baca Selengkapnya
Airlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia
Airlangga Minta Rakyat Jangan Golput, Penting untuk Masa Depan Indonesia

Fenomena golput masih banyak ditemui dan menjadi salah satu tantangan yang serius di setiap pemilu

Baca Selengkapnya
Airlangga: Politik Sedang Panas, Turunkan Temperatur dengan Tadarus Alquran
Airlangga: Politik Sedang Panas, Turunkan Temperatur dengan Tadarus Alquran

Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran disingkat Gibran diluncurkan di Pondok Pesantren Al Falah Nagrek pada Sabtu 20 Januari 2023.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Survei Internasional, Jokowi dan Soeharto Presiden Terbaik Indonesia
Airlangga: Survei Internasional, Jokowi dan Soeharto Presiden Terbaik Indonesia

Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut Jokowi dan Soeharto menjadi dua presiden terbaik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Airlangga Pastikan Tak Ada Arahan Khusus dari Jokowi Terkait Sidang MK: Jelaskan Sesuai Tugas Masing-Masing
Airlangga Pastikan Tak Ada Arahan Khusus dari Jokowi Terkait Sidang MK: Jelaskan Sesuai Tugas Masing-Masing

Airlangga mengatakan, Presiden Jokowi hanya meminta agar para menteri yang hadir dalam sidang sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya