Ahok tak mau bikin TemanAhok kecewa meski PDIP beri dukungan
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan siap memberi dukungan kepada Basuki T Purnama alias Ahok untuk maju kembali dalam Pilgub DKI 2017. Namun, Ahok masih berpikir panjang menerimanya. Sebab dia tengah merasa dilema dengan TemanAhok.
TemanAhok, kata dia, selama ini telah berupaya mengumpulkan sejuta KTP untuk mendorongnya maju secara independen. Maka itu, bila menerima dukungan PDIP bakal membuat pendukungnya itu kecewa.
"Mungkin saya mesti ngomong ketemu Teman Ahok, yang pasti kami enggak mau membuat Teman Ahok kecewa, enggak gampang kumpulin sejuta KTP itu," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (11/2).
Meski begitu, Gubernur DKI ini tetap terbuka bila PDIP ingin mendukungnya maju kembali dalam Pilgub DKI 2017 nanti. Apalagi mesti kembali bersanding dengan Djarot Saiful Hidayat, wakil gubernurnya
"Mungkin kita bisa gabung PDIP, tergantung PDIP kan. Yang pasti saya sudah bicara dengan mereka, dengan wakil juga oke, Pak Djarot," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/2).
Kendati demikian, saat ini Ahok masih menunggu upaya TemanAhok untuk yang sedang kejar target mengumpulkan satu juta KTP untuknya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca Selengkapnya