Ahok sindir Megawati beri mandat ke Jokowi
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyindir mandat yang diberikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ahok pun membandingkan Mega dan Prabowo Subianto.
Menurut Ahok, instruksi Prabowo Subianto memintanya untuk memimpin DKI Jakarta hingga usai. Bukan menjadi calon wakil presiden ataupun jadi presiden.
"Pak Prabowo kasih enggak? Emangnya aku partai PDIP? Aku kan Gerindra. Kalau perintah pak Prabowo beda kan. Saya ikut aja," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa (8/4).
Ahok menegaskan tak ambil pusing dengan adanya video di Youtube yang meminta Jokowi dan Ahok tidak bisa dipisahkan. Video berjudul 'Don't Change The Winning Team' ini , menurut Ahok mempunyai persepsi yang berbeda-beda.
"Itu terjemahinnya gimana? kan bingung. Ada yang bilang karena ada tanduk merahnya jadinya jahat kalau misahin. Ada yang nerjemahin ini sekalian aja berdua ke pusat, berdua ngapain pisah-pisah. Sekarang pilih aja mau nerjemahin yang mana?" kata dia.
Video tersebut berdurasi 03 menit 54 detik itu dibuat dengan format one stop motion video di mana terdapat simbol-simbol seperti makhluk raksasa besar bertanduk yang merobek kertas bergambar Jokowi dan Ahok. Namun pada akhir video, ditampilkan gambar Jokowi - Ahok yang berada di depan istana negara.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAlasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca Selengkapnya