5 Pesan anak bangsa pada kabinet Jokowi-JK
Merdeka.com - Pasangan Joko Widodo (Jokowi)- Jusuf Kalla (JK) akhirnya ditetapkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Putusan itu dibacakan oleh Ketua KPU Husni Kamil Manik di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (22/7), dengan putusan nomor 535/KPTS/KPU/2014.
Berdasarkan hasil final rekapitulasi 33 provinsi dan luar negeri yang dilakukan KPU, Jokowi-JK menang pilpres dengan meraih 70.997.833 suara atau 53,15 persen. Sementara, Prabowo - Hatta meraih 62.576.444 suara atau 46,85 persen.
Rencananya, Jokowi-JK akan resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2014 mendatang. Setelah itu, Jokowi-JK akan mengumumkan susunan kabinet di pemerintahannya.
Saat diwawancarai Reuters akhir pekan lalu seperti dikutip japantimes, Rabu (23/7) lalu, Jokowi mengakui mengalokasikan jatah 20 persen menteri untuk parpol pendukungnya. Jokowi berjanji akan tegas kepada para menteri-menterinya agar becus dalam bekerja.
Publik pun menunggu siapa saja yang duduk sebagai menteri di pemerintahan yang dipimpin Jokowi-JK. Sejumlah pesan dan harapan pun dilontarkan anak bangsa pada kabinet Jokowi-JK.
Berikut 5 pesan dan harapan anak bangsa pada kabinet Jokowi-JK seperti dirangkum merdeka.com.
SBY harap pemerintahan Jokowi-JK perhatikan pengelolaan Baznas
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki berbagai harapan kepada pemerintahan Jokowi-JK mendatang. Salah satunya adalah soal pengelolaan zakat nasional.
Kemarin saat menyerahkan zakat mal (harta) dan zakat fitrah melalui Badan Zakat Nasional (Baznas), SBY berpesan agar pemerintahan baru memperhatikan pengelolaan Baznas.
"Pemimpin baru kita bisa mengemban tugas dengan baik. Itu yang kita harapkan. Saya juga berharap nanti setelah saya tak memimpin lagi, apa yang dilakukan Baznas, semua inisiatif, ikhtiar, upaya, yang beri manfaat bagi umat dan rakyat bisa ditingkatkan. Akan saya sampaikan ke pemerintah baru agar Baznas dapat dukungan yang nyata," pesan SBY di Kantornya, Rabu (23/7).
KontraS: Jokowi jangan pilih menteri pelanggar HAM & koruptor
Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar meminta Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla menyeleksi tokoh-tokoh untuk ditempatkan di pos menteri pada kabinet pemerintahan nanti. Menurutnya, kabinet yang diisi harus sesuai dengan orang yang tepat dan mengerti di bidangnya.
"Ini sangat penting karena akan mempengaruhi pemerintahan," ujar Haris di kantornya, Rabu (23/7).
Haris juga meminta kepada Jokowi untuk tidak memasukkan orang yang bermasalah dalam kabinetnya. "Jangan ada pelanggar HAM, koruptor dan orang yang terlibat dalam pembalakan hutan liar," katanya.
Sementara itu, Direktur Nasional WALHI, Abetnego Tarigan mengatakan setelah menyusun kabinet bayangan, Jokowi harus mengumumkannya ke publik. Hal itu agar masyarakat dapat menilai kelayakan kabinet yang dirancang.
Pengayuh becak di Solo minta kabinet Jokowi untungkan rakyat
Puluhan pengayuh becak yang tergabung dalam paguyuban tukang becak Pasar Gede Solo menyambut gembira kemenangan Jokowi-JK. Selain menggelar doa syukuran, mereka juga melakukan konvoi keliling kota Solo.
Soenarno, salah seorang pengayuh becak berharap Jokowi membuat kebijakan yang menguntungkan rakyat.
"Dulu pas jadi Wali Kota Solo, pak Jokowi perhatian ke rakyat kecil seperti saya. Misalnya tidak menggusur becak dari jalan," katanya, Rabu (23/7).
Soenarno, Wahyono dan pengayuh becak lainnya mempunyai harapan agar Jokowi bisa menjadi pemimpin yang baik. Sebab selama ini dikenal sebagai orang jujur, lurus, dan sederhana.
"Kami berharap pak Jokowi memperhatikan nasib rakyat kecil. Jangan mabuk kemenangan dan melupakan janji-janjinya saat kampanye," pungkasnya.
Iwan Fals: Presiden blusukan, semoga tetap blusukan
Musisi legendaris Iwan Fals berharap Jokowi tak menghilangkan ciri khasnya, blusukan. Iwan menyebut Jokowi sebagai 'Presiden Blusukan'.?
"Presiden Blusukan' semoga tetap blusukan," tulis Iwan dalam akun Twitter resminya, @iwanfals, Selasa (22/7) malam.
Pelantun lagu Bento ini menuturkan pemenang punya hak untuk bersuka cita. Namun, lanjut Iwan, bagi yang kalah boleh saja marah tapi tak usah berlarut-larut.
"Hak yang menanglah untuk bergembira. Ya tentu saja yang kalah sedih bahkan mungkin marah, tapi jangan berlarut-larutlah," kata Iwan.
ICW ingatkan Jokowi hati-hati pilih menteri dan koalisi
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz melihat saat ini ada dua tantangan besar yang harus dihadapi Presiden terpilih Joko Widodo dalam menata pemerintahan. Pertama, adalah tantangan dalam membangun kabinet.
"Jangan membangun kabinet yang diisi dengan orang yang diduga akan terlibat kasus korupsi atau melemahkan hukum. Hal itu akan terlihat dengan siapa Menkum HAM yang ditunjuk, apakah dari parpol atau profesional yang punya rekam jejak berantas korupsi," ujar Donal dalam diskusi di KontraS, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/7).
Yang kedua, lanjut Donal, berkaitan dengan membangun koalisi ke depannya. Menurutnya, PDIP sudah dua periode tak berkuasa sehingga jangan sampai kader 'lapar' dan ditambah dengan partai yang 'lapar' lainnya.
"Koalisi tambahan jangan yang nambah partai 'lapar' lainnya yang sudah banyak terjerat kasus korupsi. Ini merupakan tantangan mereka sendiri," katanya.
Donal menilai jika partai 'lapar' bergabung, potensi korupsi semakin besar. Untuk itu, Jokowi harus berhati-hati dalam menentukan sikapnya.
"Jangan seperti Prabowo, nampung partai bermasalah (koalisi)," tuturnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur
Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet
Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Nantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca SelengkapnyaMensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet
Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi Soal Dirinya Dilibatkan dalam Penyusunan Kabinet Prabowo
Sebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca Selengkapnya