5 Peluru Ibas kritik kenaikan harga BBM oleh Jokowi
Merdeka.com - Belum genap sebulan semenjak dilantik 20 Oktober silam, presiden Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla sudah memantik protes keras dari berbagai kalangan masyarakat. Kecaman itu datang lantaran pemerintahan Jokowi-JK berencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Masyarakat menilai rencana itu tak sesuai dengan janji-janji Jokowi-JK yang digaungkan selama pemilu lalu. Desakan membatalkan rencana itu pun bukan hanya datang dari masyarakat, namun juga lawan politik presiden Jokowi saat pilpres lalu.
Salah satu kritikan datang dari Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Ibas menilai tidak ada urgensi bagi pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Terlebih menurutnya harga minyak dunia saat ini sedang turun.
"Untuk menyikapi masalah BBM ini, tidak ada urgent, karena minyak dalam posisi 84 (per barrel) bahkan ada yang 80 (per barrel). Kalau dulu Demokrat kurangi subsidi karena kondisinya beda, itu lebih dari 100 (per barrel)," ujar Ibas di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/11).
Selain itu, putra bungsu mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menilai rencana itu tak sesuai dengan janji Jokowi-JK selama ini. Dia pun terang-terangan menyindir pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) itu.
Lantas apa saja ocehan Ibas terkait rencana pemerintahan Jokowi-JK soal kenaikan BBM subsidi. Berikut sentilan-sentilan Ibas yang dirangkum merdeka.com, Jumat (7/11):
Ibas tolak rencana Jokowi soal BBM subsidi
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyatakan, harga minyak dunia saat ini sedang turun. Karena itu, putra mantan Presiden SBY itu tak melihat keharusan pemerintah Jokowi untuk mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).Tak hanya itu, Ibas dengan tegas menolak jika Jokowi benar-benar bakal menaikkan harga BBM."Bahwa kalau memang kondisi saat ini dalam keadaan stabil atau (harga minyak) lebih rendah ya buat apa melakukan pengurangan subsidi," ujar Ibas di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/11).
Ibas nilai rencana Jokowi naikkan BBM subsidi tak masuk akal
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) angkat bicara mengenai rencana pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM subsidi. Ibas menilai tidak ada urgensi bagi pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi."Untuk menyikapi masalah BBM ini, tidak ada urgent, karena minyak dalam posisi 84 (per barrel) bahkan ada yang 80 (per barrel). Kalau dulu Demokrat kurangi subsidi karena kondisinya beda, itu lebih dari 100 (per barrel)," ujar Ibas di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/11).
Akan minta penjelasan langsung Jokowi
Secara pribadi Ibas menyatakan bakal meminta penjelasan dari pemerintah Presiden Jokowi jika memang harus mencabut subsidi BBM. Dia tak ingin masyarakat semakin sulit dengan kenaikan BBM ini."Kalau pun harus, kami akan minta penjelasan dari pemerintah, atas dasar apa menarik subsidi? Jangan sampai membuat masyarakat semakin sulit," tegas Sekjen Demokrat ini.
Ibas minta Jokowi tiru SBY soal BBM subsidi
Ibas berpesan supaya Jokowi memikirkan dampak domino dari kenaikan BBM ini. Seperti yang dilakukan ayahnya, mantan Presiden SBY memberikan bantuan langsung tunai bagi rakyat yang langsung terkena dampaknya."Saya tidak mau kenaikan harga BBM tapi tidak dipikirkan kemungkinan lain. Karena itu harus diiringi dengan program-program yang langsung. Presiden SBY dulu kan jalankan program sosial untuk yang terkena langsung impactnya," kata putra bungsu mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Ibas tuding Jokowi cari dana tambahan buat janji kampanye
Ibas curiga rencana pencabutan subsidi BBM oleh Jokowi untuk kepentingan pengalokasian dana subsidi BBM ke program Jokowi yang lain. Program tersebut, kata dia, untuk memenuhi janji Jokowi saat pilpres lalu."Jangan sampai seolah-olah pemerintah juga mencarikan tambahan hanya untuk pencabutan subsidi untuk menjalankan program-program yang menjadi implementasi harapan dan janji kampanye," terang Ibas.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Penyebab Beras Langka dan Harga Melejit
Beras saat ini langka dan harganya sangat melejit.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca Selengkapnya