'Reformasi di era SBY mengalami penyusutan makna'
Merdeka.com - Bulan Mei adalah bulannya reformasi, setelah 15 tahun dengan sederet capaian, reformasi masih saja mengundang keraguan, pesimisme, dan pertanyaan. Hal itu sangat disayangkan budayawan dan politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Erros Djarot.
"Sebenarnya, sejauh ini cukup banyak capaian reformasi, seperti Pemilu secara langsung, keberagaman parpol, otonomi daerah, dan juga kebebasan pers," kata Erros Djarot kepada wartawan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Rabu (22/5).
Namun di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini, lanjut Eros, telah membuat reformasi mengalami penyusutan makna. Reformasi seolah-olah dianggap sebagai kebebasan yang seluas-luasnya namun hal itu dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
Banyak orang menyuarakan isu yang berkembang tentang kebebasan yang notabene adalah agenda para elite politik untuk menjatuhkan lawan politiknya.
"Kebebasan merupakan agenda yang memungkinkan mereka (elite politik) melampiaskan nafsu atas kekuasaan dan kekayaan," ujarnya.
Akibat adanya pembelokan makna reformasi dari para elite politik dan akhirnya masyarakat pun menjadi bingung karena pada praktiknya, reformasi ternyata tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya, tidak memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara luas.
"Ini menandakan bahwa reformasi telah mengalami pembajakan. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah masyarakat atau elite yang sebenarnya membutuhkan reformasi?" tanya Erros Djarot.
Prinsip dari reformasi, kata Erros Djarot, adalah perbaikan sistem yang dikembalikan kepada prinsip-prinsip dasar negara yang paling hakiki. Reformasi muncul setelah begitu banyak ketidakadilan dan kesenjangan yang akhirnya menjatuhkan rejim Soeharto tahun 1998.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaHadiri Sidang MK, Ganjar Singgung Pihak yang Melupakan Reformasi
Ganjar mengaku kehadirannya di MK untuk mengingatkan pihak yang melupakan sejarah dan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMakna Demokrasi, Tujuan, dan Prinsipnya, Perlu Diketahui
Dalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP: Pemberian Pangkat Jenderal Bertentangan dengan Fakta Demokrasi
Hasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaMasa Jabatan Presiden menurut UUD 1945, Begini Penjelasannya
Masa jabatan presiden menentukan seberapa lama seorang pemimpin dapat memegang kekuasaan dan mengimplementasikan kebijakannya.
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca Selengkapnya