Yeni Selamat dari Dua Kali Percobaan Pembunuhan oleh Dukun Aki Cs

Merdeka.com - Yeni, salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menambah daftar korban yang turut selamat dalam aksi pembunuhan oleh Wowon Erawan alias Dukun Aki Cs. Bukan sekali, namun dua kali ia dicoba dibunuh oleh salah satu tersangka, Solihin alias Duloh.

Yeni juga istri dari salah satu tersangka lain, Dede Solehudin alias Dede sekaligus anak dari pasangan Wowon dengan Halimah.

Dijelaskan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi pada percobaan pertama Yeni sempat akan dibunuh di daerah Lampung.

Pada saat di Lampung, Yeni sempat akan dibunuh dengan cara didorong ke laut oleh Duloh. Namun lantaran Yeni beralasan sakit, dirinya pun terselamatkan.

Pada percobaan kedua, Yeni kembali dicoba dibunuh oleh Duloh saat di Cianjur, Jawa Barat. Apabila biasanya Duloh selalu mengeksekusi korbannya dengan mencekik, tapi kali ini dengan cara yang berbeda, namun berakhir gagal.

"Yang biasanya dicekik, tapi kali ini pake tali, ini diikat tali tapi berbalik kakinya ke atas mengenai Duloh akhirnya berhasil melarikan diri," pungkas Hengki.

Saksi Kunci Kasus Pembunuhan

Setelah selamat dari pembunuhan yang kedua kalinya, Yeni pun kabur ke luar negeri yang kini bekerja sebagai TKW di Mesir. Kini pihak penyidik, kata Hengki akan berupaya meminta keterangan dari Yeni langsung yang disebut sebagai saksi kunci.

"Di sini ada saksi kunci ya adalah saudari Yeni yang saat ini sedang bekerja di Mesir. Rencana tim penyidik akan berangkat ke Mesir untuk mendalami keterangan yang bersangkutan," kata Hengki.

Dirkrimum Polda Metro Jaya itu menjelaskan, Yeni sebagai saksi kunci lantaran sosok yang membongkar kasus pembunuhan berantai Wowon Cs. Terlebih Yeni juga menjadi korban cluster pembunuhan yang selamat dan cluster penipuan TKW.

"Ini sangat penting keterangan yang bersangkutan karena terbongkarnya pembunuhan berantai ini dari Yeni ini," imbuh dia.

Dirinya bahkan menegaskan, untuk mengungkap fakta pembunuhan dukun Aki Cs tidak hanya mengandalkan keterangan daripada tersangka semata. Namun pihaknya juga mengandalkan data yang didapat hingga saat ini yang kemudian dipadukan.

"Kami padukan dengan alat bukti lain sehingga ada kesesuaian, nah saat ini kita sedang mengembangkan," pungkas Hengki.