Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yakin tak rusak ekosistem, maket Teluk Benoa dipamerkan

Yakin tak rusak ekosistem, maket Teluk Benoa dipamerkan Maket Teluk Benoa. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Maket rencana revitalisasi Teluk Benoa, Nusa Dua, Bali, ikut dipamerkan di acara Pameran Konas IX Pengelolaan Sumber Daya Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil di halaman parkir Hotel JW Marriott Surabaya, Jawa Timur. Pameran digelar hingga tanggal 22 November lusa.

Acara pameran sendiri, dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pada Rabu tengah malam (19/11) kemarin, usai memberi sambutan di acara bertema: Menuju Tata Kelola Laut dan Pesisir yang Baik untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Sementara itu, Komisaris PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI), Leemarvin Lieano saat ditemui merdeka.com, memastikan revitalisasi Teluk Benoa bertujuan memperbaiki lingkungan dan meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan agama masyarakat Bali.

"Meski kita merencanakan revitalisasi Tanjung Benoa, kita tetap merawat Hutan Mangrove yang ada di sana. Kita juga menyediakan kampung nelayan. Kita tetap menjaga kondisi alam di sana. Teluk Benoa tidak akan kita tumpuki dengan pasir, aliran air dan ekosistemnya tetap kita jaga," kata Leemarvin di sela pameran, Kamis (20/11).

Dia kembali menjelaskan, sebelum dilakukan pengerukan pasir untuk membentuk 15 pulau di area seluas 700 hektar itu, pihaknya akan melakukan pengerukan lumpur yang menggenangi Teluk Benoa. "Itu yang pertama kita lakukan, kemudian kita uruk pakai pasir. Itupun secara bertahap. Satu pulau kita kerjakan lebih dulu, jika selesai kita kerjakan yang lain," katanya.

Terkait pro dan kontra, Leemarvin mengakuinya. Namun, kata dia, itu hanya sebagian kecil yang tidak setuju dengan rencana perusahaan milik konglomerat Tommy Winata itu. "Masyarakat di sana, memang kalau kita telusuri masih terjadi pro dan kontra. Tapi itu hanya sebagian, ada banyak yang mendukung, hanya saja tidak mau bersuara," dalihnya.

Dia meyakinkan, reklamasi Teluk Benoa dilakukan sesuai aturan, yang mengacu pada Perpres Nomor 51 Tahun 2014.

"Reklamasi kita lakukan sesuai aturan. Satu pulau dibagi empat segmen. Jarak pulau dengan tepi pantai tetap kita jaga, yaitu minimum 100 meter. Hal ini untuk menjaga Hutan Mangrove-nya," papar dia.

Sekarang yang perlu kita luruskan adalah, masih kata dia, kawasan Teluk Benoa yang menjadi muara lima daerah aliran sungai (DAS) saat ini mengalami pendangkalan yang bertambah setiap tahunnya, akibat tata cara kelola sampah dan limbah yang belum terintegrasi dengan baik.

"Sedimen-sedimen hasil bawaan dari hulu secara masif terus-menerus yang mengakibatkan arus air ke Mangrove semakin melambat, bahkan di beberapa titik melambat. Nah, kita (TWBI) hadir untuk mengelola dan mengatasi permasalahan itu," katanya meyakinkan.

Untuk mengelola itu, kata dia lagi, ada yang namanya Perpres (Nomor 51 Tahun 2014). "Itu mengatur segalanya. Termasuk reklamasi itu harus bagaimana agar tidak menjadi masalah. Semua di bawah pantauan pemerintah. Nanti dari sisi pengembangannya bagaimana?"

Revitalisasi, kata dia, adalah memperbaiki yang rusak, bukan merusak kondisi alamnya. Sehingga kekhawatiran akan dampak banjir, krisis air, menutup akses nelayan sangat tidak beralasan, karena revitalisasi sesuai aturan dan memiliki solusi untuk mengatasi persoalan ekosistem.

"Kekhawatiran sejumlah pihak akan dampak proyek ini, sangat tidak beralasan. Dan wajar bila ada pro kontra. Proyek-proyek besar dalam sejarah selalu ditentang sekelompok orang pada awalnya, tapi kemudian menjadi berkah pada akhirnya," tandas dia.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya
Industri Kreatif Temui Kemenparekraf Bahas Rencana Larangan Iklan Produk Tembakau, Ini Hasilnya

Pengetatan aturan rokok dalam RPP Kesehatan sebagai aturan turunan UU Kesehatan dinilai akan berdampak bagi masa depan industri kreatif nasional.

Baca Selengkapnya
Reklamasi Lahan Pasca-Tambang, Begini Langkah Diambil Semen Indonesia
Reklamasi Lahan Pasca-Tambang, Begini Langkah Diambil Semen Indonesia

Revegetasi lahan pasca-tambang merupakan upaya SIG dalam memulihkan fungsi lahan dan meningkatkan kemanfaatannya secara berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono: Pemanfaatan Pasir Laut untuk Kebutuhan Domestik dan Jaga Keberlanjutan Ekologi
Menteri Trenggono: Pemanfaatan Pasir Laut untuk Kebutuhan Domestik dan Jaga Keberlanjutan Ekologi

Di dalam negeri sendiri proyek reklamasi cukup banyak seperti di Surabaya, Jakarta, Batam, hingga Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengertian Sumber Daya Alam dan Contohnya yang Perlu Anda Ketahui
Pengertian Sumber Daya Alam dan Contohnya yang Perlu Anda Ketahui

Merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian sumber daya alam dan contohnya yang perlu Anda ketahui

Baca Selengkapnya
Deretan Iklan Lawas Kampanye Pemilu Ini Bikin Nostalgia, Ada Jokowi-Ahok hingga OK OCE
Deretan Iklan Lawas Kampanye Pemilu Ini Bikin Nostalgia, Ada Jokowi-Ahok hingga OK OCE

Seiring dengan berlakunya masa kampanye pemilu 2024, iklan lawas pemilu kembali dikenang.

Baca Selengkapnya
Terkuak, Alasan YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total
Terkuak, Alasan YLKI Minta Iklan Rokok Dilarang Total

Peredaran rokok perlu dikendalikan di tingkat masyarakat selaku konsumen.

Baca Selengkapnya
⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana
⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.

Baca Selengkapnya
HK Pastikan Tol Terpeka dan Permai Aman Dilewati saat Mudik Lebaran
HK Pastikan Tol Terpeka dan Permai Aman Dilewati saat Mudik Lebaran

Pemeliharaan terus dikebut agar selesai tepat waktu sebelum dimulainya momen mudik lebaran.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya