Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WN Malaysia pelindung Neneng diperiksa KPK

WN Malaysia pelindung Neneng diperiksa KPK WN Malaysia ditangkap KPK terkait Neneng. merdeka.com/Pramirvan Datu Aprillatu

Merdeka.com - Salah satu warga negara Malaysia yang ikut ditangkap dalam pelarian Neneng Sri Wahyuni, Mohamad Hasan bin Kushi Mohamad hari ini diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hasan datang sekitar pukul 10.39 WIB. Dengan menggunakan kemeja garis-garis biru, Hasan mengabaikan pertanyaan para wartawan dan langsung memasuki Gedung KPK. Hasan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka R Azmi bin Mohammad Yusof, warga negara Malaysia satunya.

"Sebagai saksi untuk RA bin MY," ujar Kabag Pemberitaan dan Informasi, Priharsa Nugraha, di kantornya, Rabu (20/6).

Selain itu, KPK juga memeriksa seorang wanita yang diduga memiliki kedekatan dengan Muhammad Nazaruddin, yakni Bertha Herawati. Bertha dijadwalkan diperiksa terkait menghalang-halangi penyidikan dalam kasus pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. "Itu untuk saksinya MH bin KH," ujar Priharsa kembali.

Seperti diketahui, dua orang warga negara Malaysia yakni Hasan Kushi dan R Azmi bin Muhammad Yusof ditangkap KPK, Kamis (14/6). Keduanya ditangkap bersamaan dengan tertangkapnya buron korupsi Neneng Sri Wahyuni. Saat ditangkap dua WN Malaysia tersebut bersama-sama Neneng dan wanita misterius diduga pembantu Neneng, masuk ke wilayah Indonesia.

Kedua WN Malaysia itu ditetapkan tersangka karena melanggar pasal 21 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Pasal 21 UU No. 31/1999 tersebut menyebutkan, "Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama 12 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 dan paling banyak Rp 600.000.000,00."

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan

Baca Selengkapnya
Menko PMK: Alhamdulillah Mudik Tahun Ini Angka Kecelakaan Turun 53%

Menko PMK: Alhamdulillah Mudik Tahun Ini Angka Kecelakaan Turun 53%

"Alhamdulillah mudik tahun ini mengalami penurunan angka kecelakaan, turun sampai sekitar 53 persen," kata Muhadjir

Baca Selengkapnya
Lawan Gugatan MAKI, KPK Lampirkan 14 Bukti Pengusutan Harun Masiku Masih Berjalan

Lawan Gugatan MAKI, KPK Lampirkan 14 Bukti Pengusutan Harun Masiku Masih Berjalan

Ia menyebut pada pengusutan kasus Harun berjalan semasa kepemimpinan mantan Ketua KPK.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
MAKI Kritik Penanganan Kasus Harun Masiku di Era Ketua KPK Nawawi: Ternyata Omong Doang

MAKI Kritik Penanganan Kasus Harun Masiku di Era Ketua KPK Nawawi: Ternyata Omong Doang

"Pak Nawawi Pomolango, Ketua Sementara mengatakan sehabis dilantik itu akan mengejar Harun Masiku. Ternyata hanya omong doang karena kemarin buktinya tak ada,"

Baca Selengkapnya
KKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran

KKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran

Tujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

Baca Selengkapnya
PKB Berharap PDIP Jadi Pemimpin Hak Angket

PKB Berharap PDIP Jadi Pemimpin Hak Angket

Anggota DPR dari PKB, Luluk Nur Hamidah PDIP menjadi pemimpin dalam hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah

Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah

Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.

Baca Selengkapnya
Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Penuhi Panggilan KPK: Kita Harap Harun Masiku Segera Ditangkap

Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Penuhi Panggilan KPK: Kita Harap Harun Masiku Segera Ditangkap

Wahyu menyebut dirinya membawa dokumen untuk diperlihatkan kepada penyidik dalam proses pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini

Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini

BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.

Baca Selengkapnya