Wiranto tegaskan pemerintah tak mau didikte penyandera WNI
Merdeka.com - Kelompok Al Habsy Misaya, salah satu faksi militan Abu Sayyaf, memberikan tenggat waktu kepada pemerintah untuk membayar tebusan 4 ABK Charles yang sedang mereka tawan. Tenggat waktu itu terhitung sejak 1 Agustus hingga 15 Agustus 2016 dengan tebusan 250 juta peso Filipina.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan pemerintah tidak akan menebus hingga tenggat waktu yang ditentukan telah berakhir. Pemerintah tetap bersikukuh menempuh jalur operasi untuk membebaskan para korban sandera.
"Biarin aja dia ngomong apa, yang penting operasi pembebasan sandera terus berjalan. Jangan kita disetir oleh mereka, kita pemerintah yang berdaulat masa disetir sama perampok perampok itu," ujar Wiranto di Hitel Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (4/8).
Tak hanya meminta tebusan, belakangan dikabarkan para sandera jatuh sakit. Informasi ini disampaikan penyandera kepada keluarga korban.
"Saya sudah ketemu sama keluarga sudah ada pertemuan, sakit segala macam itu kan informasi dari mereka kamu percaya enggak yang diomongin mereka, kamu percaya enggak?" kata Wiranto.
"Jangan terpengaruh lah," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Cuma di Indonesia, WNI di Negera Ini juga Tempuh Berjam-jam Perjalanan Demi Nyoblos
Pemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.
Baca SelengkapnyaHadir di Acara Polda Bengkulu, Penampilan Wiranto Bikin Syok Ternyata Sekarang Tugasnya Publikasi ke Medsos
Wiranto kini bertugas mengelola akun sosial media Korem Bengkulu. Tujuannya, memberitahu seluruh kegiatan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaDua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSelain Prabowo, Ini Daftar Purnawirawan TNI Sandang Gelar Jenderal Kehormatan Bintang Empat
Sebelumnya, ada deretan pensiunan TNI yang telah lebih dulu mendapat gelar jenderal kehormatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca Selengkapnya