Wiranto sebut pasca-orba penegakkan hukum sangat lemah
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan, reformasi produk hukum yang disusun pasca-orde baru runtuh sangat lemah. Akibatnya, penegak hukum kerepotan dalam menghadapi iklim kebebasan yang sekarang terjadi.
"Aparat yang ingin menegakkan hukum secara pas merasa agak kerepotan menghadapi kebebasan terkadang berlebihan," kata Wiranto dalam Seminar Pemikiran Hardatus Syaikh KHM Hasyim Asyari, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/5).
Kondisi itu terlihat saat bom Thamrin pada Januari 2016 lalu. Wiranto sempat menanyakan apakah aparat kepolisian kecolongan karena pelaku berhasil meledakkan bom. Polisi berdalih telah mengetahui rencana pelaku, namun tak bisa melakukan pencegahan. Alasannya karena UU Terorisme mengatur bahwa polisi tidak dapat menangkap seorang terduga teroris tanpa ada bukti.
"Saat bom Thamrin meletus dassh. Anda kecolongan, mereka katakan tidak. Kami sudah tahu tapi pada saat rencana itu kami tidak bisa langsung menangkap. UU terorisme tidak mengizinkan itu dan tidak bisa. Belum ada bukti, bukti adalah aksi," terangnya.
Hal tersebut, kata dia, berbeda saat dirinya menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan-Panglima Abri. Saat masih menjabat Menhankam, aparat berhak menangkap pelaku teror meski bukti belum dikantongi. Pihaknya akan melepaskan terduga pelaku apabila tidak terbukti melakukan teror.
"Dulu 5 orang ngumpul enggak jelas ngomongnya, tangkap dulu. Kalau enggak salah lepaskan, kalau terbukti dilanjutkan. Enggak ada praperadilan," pungkas Wiranto.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaJokowi Kukuhkan Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso Kembali Jadi Ketua
Pengukuhan Pengurus Kwarnas Pramuka periode 2023-2028 berdasarkan Keputusan Presiden.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya