Wiranto Minta Pihak Kalah Berlapang Dada dan Bersikap Ksatria
Merdeka.com - Menko Polhukam Wiranto mengingatkan pihak kalah bisa legowo menerima hasil Pemilu 2019. Jika tidak puas mereka diminta menempuh jalur-jalur konstitusional.
"Kita mengajak seluruh pihak terima hasil tersebut dengan lapang dada dan sikap ksatria. Kalah akui kekalahan. Setiap pertarungan ada yang kalah dan menang," kata Wiranto di kantornya, Selasa (21/5).
Menurut Wiranto, setelah pengumuman KPU diberi kesempatan kepada peserta Pemilu merasa dirugikan untuk melapor ke Mahkamah Konstitusi. "Itu yang kita harapkan diselesaikan melalui jalur konstitusi bukan dengan cara-cara lain."
Dia juga meminta agar niat menggelar demo pada 22 Mei dibatalkan. Apalagi demo juga mengajak warga dari luar ibu kota untuk kepung dan menduduki KPU, Bawaslu, DPR juga Istana.
"Tindakan keliru, tidak dibenarkan melawan hukum dan tindakan seperti itu tidak didukung masyarakat banyak. Itu merupakan kejahatan serius ancam kedaulatan negara, siapa pun lakukan itu harus tanggung jawab dengan hukuman berat," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hadir di Acara Polda Bengkulu, Penampilan Wiranto Bikin Syok Ternyata Sekarang Tugasnya Publikasi ke Medsos
Wiranto kini bertugas mengelola akun sosial media Korem Bengkulu. Tujuannya, memberitahu seluruh kegiatan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMegawati: Kekuasaan Itu Enak, Tapi Kalau Saya Sudah Harus Berhenti Ya Berhenti
Menjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya