Waspada Varian R.1, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Konsisten Jalankan Prokes
Merdeka.com - Varian baru Covid-19 dengan kode R.1 kini jadi sorotan. Setelah sebelumnya dunia mewaspadai varian Mu atau B1621 yang ditemukan di Kolombia. Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan varian R.1 pertama kali teridentifikasi di Jepang pada Januari 2021.
"Varian R.1 pertama kali teridentifikasi oleh WHO pada bulan Januari 2021 di Jepang dan diketahui telah menyebar ke beberapa wilayah di Amerika Serikat saat ini," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (28/9).
Wiku menyebut, varian R.1 tergolong Variant Under Monitoring. Ini menunjukkan, varian R.1 perlu dimonitoring lebih lanjut tingkat penularannya.
Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini menuturkan, kembali munculnya varian baru menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa Covid-19 belum sepenuhnya hilang dari dunia. Karena itu, dia meminta masyarakat tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Sikap yang paling bijak kita lakukan ialah konsisten menjalankan protokol kesehatan di semua aspek kehidupan tanpa harus takut secara berlebihan," tutupnya.
Sebelumnya, Wiku menegaskan, varian Mu belum terdeteksi di Indonesia. Klaim ini berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome squencing pada 6 September 2021.
"Data whole genome sequencing per tanggal 6 September 2021 menyebutkan bahwa varian ini tidak ditemukan di Indonesia," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (7/9).
Pemerintah, lanjut Wiku, berupaya mencegah masuknya varian Mu dari luar negeri melalui pengetatan kebijakan karantina internasional. Selain itu, pemerintah juga memperluas dan mempercepat vaksinasi dalam negeri untuk melindungi masyarakat dari varian baru.
"Pemerintah juga berusaha mencegah munculnya varian baru di dalam negeri melalui strategi vaksinasi serta berbagai kebijakan menyeluruh yang mampu menekan angka kasus. Tentunya hal ini hanya dapat berhasil jika dibarengi dengan peran aktif masyarakat yang tetap mempertahankan disiplin 3M dan divaksinasi," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya