Waspada, umumnya tanda-tanda ini dipakai sebagai kode kejahatan

Merdeka.com - Aksi komplotan penjahat di Tanah Air semakin meresahkan. Banyak sekali modus atau kode yang digunakan untuk menyamarkan rencana kejahatan mereka.

Buat orang awan, sejumlah hal yang dijadikan tanda oleh kelompok mereka, tentu tak mudah dipahami. Seiring dengan perkembangan zaman, modus dan kode kejahatan yang digunakan pun semakin beragam dan canggih.

Kemarin, seorang warga Pancoran Mas Depok menjadi korban kejahatan. Motor Honda miliknya raib digondol maling.

Ada sejumlah hal aneh setelah warga melihat lingkungan sekitar mereka pascaperistiwa itu. Salah satunya coretan hitam di tembok.

Dalam aksinya, komplotan maling tersebut merusak pintu pagar termasuk gembok cakram yang dia pasang di ban depan motor.

"Jadi kita itu tahu setelah tetangga yang mau salat subuh ketok pintu rumah. Ibu saya yang buka, terus ditanyakan apakah saya sudah berangkat kerja karena gerbang terbuka," terang Hendra kepada merdeka.com, Jumat (13/11).

Saat itu, lanjut Hendra, ibunya menjawab anak-anaknya belum ada yang berangkat kerja. Sang ibunda kemudian kaget saat disebut motornya tidak ada di garasi.

"Kita kaget, langsung lapor ke Polsek Pancoran Mas," jelasnya.

Polisi kemudian datang ke rumah Hendra dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Saat itu, seorang polisi berkata coretan itu sebagai kode aksi komplotan maling.

"Polisi bilang kayaknya (pelaku kejahatan) ditandai rumahnya, soalnya memang ada tanda-tanda panah sebagai lintasan aman, karena memang arahnya mungkin orang melintasi daerah itu," tambahnya.

Tanda cat hitam itu ukurannya tak terlalu besar. Bila tak terlalu diperhatikan, orang yang melintas tak terlalu ngeh. Sepengetahuan Hendra, sebelum kejadian itu, tak pernah ada coretan.

"Kayanya si selama ini enggak ada," tambahnya.

Satu coretan ada banyak garis acak kemudian ada bentuk lingkaran dan panah. Di salah satu sudut tembok pagarnya, ada coretan BAH sangat kecil.

"Coretan panas itu digambar di tembok belakang rumah tetangga saya. Dan tembok belakang dia itu depan rumah saya memang."

Dia sendiri tak mengetahui pasti apakah benar coretan itu sebagai kode rumahnya menjadi incaran komplotan kejahatan. Tapi dari ucapan polisi itu, kata dia, menguatkan.