Warga Temukan Mayat Guru SD Cium Bau Tak Sedap, Dikira Bangkai Cicak
Merdeka.com - Kasus perkosaan dan pembunuhan terhadap guru SD Efriza Yuniar (50) oleh pemuda AD alias AP (18) membuat warga gempar. Mereka tak menduga janda tersebut tewas mengenaskan di tangan tetangganya sendiri.
Tetangga korban, Triyana (52) mengungkapkan, awalnya istrinya Juwita (51) menghubungi korban namun ponselnya tak aktif. Istrinya pergi ke sekolah untuk mencari lalu menghubungi sesama guru tetapi tak ada yang tahu keberadaan korban.
"Istri saya dan korban sama-sama guru di SD, ada keperluan sekolah jadi dikontak, tapi tidak ada kabar," ungkap Triyana, Jumat (10/7).
Juwita dan anaknya mengajak beberapa warga mencari korban di rumahnya. Pintu rumah dalam posisi terkunci dan warga sempat berniat mendobraknya. Tak lama, kunci rumah ditemukan terselip di bawah pintu.
Warga membuka dan mencari seisi rumah namun tak menemukan korban. Warga pun keluar rumah untuk berembuk mencari korban di tempat lain.
Penasaran, warga kembali masuk untuk memastikan korban tak ada di rumah. Mereka mencium bau tak sedap namun dikira hanya bangkai cicak. Bau itu tak dihiraukan karena mereka tidak terpikir korban sudah tewas.
"Baunya tidak terlalu menyengat, makanya cuma dikira bangkai cicak saja," ujarnya.
Para saksi penasaran dengan ember di dalam kamar mandi yang dibungkus seprei dan diikat. Mereka memberanikan diri membukanya dan begitu kagetnya menemukan mayat korban dengan posisi tanpa busana dan tangan terikat.
"Posisinya kaki di atas kepala di bawah. Saya sendiri tak sanggup melihatnya. Memang tidak ada luka-luka, cuma kondisinya tragis," kata dia.
Kemudian, Triyana menghubungi polisi dan selanjutnya mayat korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Warga semakin kaget karena pelaku perkosaan dan pembunuhan tak lain adalah tetangganya sendiri.
"Bu Yuyun itu orangnya baik, dia perantauan, tidak pernah ada masalah dengan warga. Ya orangnya dihormati warga karena sudah lama jadi guru di kampung," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaBerusaha mencari jalan pintas ngabuburit, dua remaja ini malah tersangkut di atap rumah warga.
Baca SelengkapnyaSesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaMbak War permah dibuat nyaris bangkrut oleh orang yang iri. Mirisnya, hal itu dilakukan oleh orang terdekatnya.
Baca Selengkapnya