Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga perkirakan Risma akan kesulitan tutup Gang Dolly

Warga perkirakan Risma akan kesulitan tutup Gang Dolly Gang Dolly. ©2013 Merdeka.com/Moch Andriansyah

Merdeka.com - Lokalisasi Gang Dolly, kali pertama dibangun perempuan bule yang akrab disapa Tante Dolly. Bisnis esek-esek nonik asal Belanda di Kota Surabaya, Jawa Timur ini terbilang sukses. Bahkan, Dolly cukup mendunia, mengalahkan ketenaran Tugu Pahlawan sebagai monumen kisah heroisme perjuangan para pahlawan kemerdekaan.

Lokalisasi yang mengalahkan Patpong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura itu cukup luas. Tidak hanya terkonsentrasi di Gang Dolly saja, melainkan ada banyak gang lain. Memang, wisma dan PSK di Gang Dolly lebih high class dibanding yang lain, dan itu dimaklumi karena di tempat itulah cikal bakal bisnis prostitusi tumbuh subur di Surabaya.

Selain Gang Dolly, ada Gang Lebar, Putat Jaya, dan Jalan Jarak. Di Dolly ada 57 bangunan, 17 bangunan difungsikan sebagai wisma, selebihnya dijadikan sebagai tempat karaoke, warung, toko, parkir, laundry, pijat urat, klinik, salon, pos kamling, dan balai RT serta rumah tangga.

Di Putat Jaya, terdapat 13 gang dengan total ada ratusan wisma. Sementara di Jalan Jarak, wisma yang ada bisa dihitung dengan jari, sebab sekarang sudah banyak yang tutup.

Merujuk dari data di Kecamatan Sawahan, jumlah PSK sekarang --jika ditotal keseluruhan dari seluruh wisma yang ada di beberapa gang itu-- ada sekitar 1.027 orang (empat tahun lalu ada sekitar 1.300 PSK) dan 280 mucikari.

Di Sabtu malam (16/11) yang dingin, sebab sejak hari Jumat kemarin, Surabaya mulai diguyur hujan. Setelah berkeliling, merdeka.com berhenti di sebuah warung kopi di Jalan Jarak sambil melihat 'Aquarium' raksasa.

Disebut aquarium, karen wisma-wisma di lokalisasi ini mirip etalase kaca raksasa. Sekarang, bagian bawah dicat, hanya bagian atasnya yang bisa langsung melihat perempuan-perempuan berpakaian seksi.

"Sulit kalau ingin menutup tempat ini. Di sini itu, sudah menjadi kehidupan masyarakat sekitar. Kalau ingin menutup ya biar tutup secara lami sajalah. Ibaratnya rasa kopi ini, kalau nggak enak ya nggak diminum dan nggak ada pembeli. Mending pemerintah ngurusi yang di jalan, karena lebih tak terkontrol," kata pria yang mengaku bernama Teguh itu.

Apalagi lokalisasi ini menjadi napas kehidupan bagi warga sekitar. Di tempat ini, menjadi sumber perekonomian warga, mulai dari sopir taksi, pemilik warung, tukang cuci pakaian, tukang parkir dan sebagainya.

"Lokalisasi dan warga sekitar sudah menjadi satu kesatuan yang utuh. Kalau penutupan itu dipaksakan, akan ada banyak orang yang akan melawan. Orang-orang di sini lebih paham daerahnya ketimbang mereka (pemerintah). Biarkan bubar secara alami sajalah," katanya sembari menyeruput kopi pahitnya.

Baca Juga:

Risma: Saya pasti bisa menutup Gang Dolly

Sejarah Gang Dolly sampai terbesar di Asia Tenggara

Kerja apa penghuni Dolly setelah ditutup?

Berapa perputaran uang di Dolly dalam semalam?

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Tinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget
Tinggal di Rumah Seharga Rp200 Miliar, Begini Penampakan Dapur Mewah Nia Ramadhani yang Bersih Banget

Kehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tangkap Pelaku Pembakaran Rumah, Tim Resmob Polres Kupang Diserang Warga
Tangkap Pelaku Pembakaran Rumah, Tim Resmob Polres Kupang Diserang Warga

Warga tidak terima sehingga melempar kaca belakang mobil tim resmob menggunakan batu

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai
Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.

Baca Selengkapnya
Mengapa Beberapa Orang Tidak Mengalami Gangguan Tidur Meskipun Minum Kopi di Malam Hari
Mengapa Beberapa Orang Tidak Mengalami Gangguan Tidur Meskipun Minum Kopi di Malam Hari

Minum kopi di malam hari bisa tidak berdampak pada sejumlah orang.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Jambi Diduga Dikeroyok Anggota Klub Mobil Hingga Kritis di RSUD Raden Mattaher
Mahasiswa Jambi Diduga Dikeroyok Anggota Klub Mobil Hingga Kritis di RSUD Raden Mattaher

"Jangan mentang-mentang orang kaya bisa menganiaya anak kami seperti itu," kata ibu korban.

Baca Selengkapnya
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya