Warga Manado protes nama Bandara Sam Ratulangi diubah
Merdeka.com - Tiga orang perwakilan masyarakat Sulawesi Utara, menyambangi Kantor Angkasa Pura I Cabang Manado. Kedatangan mereka untuk menyuarakan penolakan branding Manado International Airport (MIA) terhadap Bandara Sam Ratulangi. Tim disambut oleh General Manager (GM) Halendra Waworuntu bersama beberapa staf termasuk calon GM baru, Nugroho Jati.
Setelah diantar menuju ruang rapat, ketiga perwakilan masyarakat langsung menyuarakan aspirasi warga Sulawesi Utara. Dalam petisinya, Tim menegaskan kembali sikap penolakan warga Sulawesi Utara terhadap tersebut.
"Inti dari sikap kami tidak sekedar untuk meluruskan tapi mencabut MIA itu. Tidak ada MIA itu. Yang ada hanya Sam Ratulangi International Airport. Jadi kata MIA itu dihilangkan dan kembalikan seperti semula. Sikap kami ini sudah kami koordinasikan dengan pihak keluarga," ujar Joppie Worek, salah satu anggota tim dalam pertemuan yang berlangsung Senin (15/8).
Menurutnya, jika branding MIA terus dipaksakan, akan menimbulkan gejolak di masyarakat sebab Sam Ratulangi merupakan tokoh nasional yang amat disegani masyarakat Sulawesi Utaran. Perubahan yang dilakukan pihak Angkasa Puara I telah menimbulkan gejolak warga dan menjadi sesuatu yang sensitif.
Untuk itu, Jopie bersama tokoh masyarakat JWT Lengkey dan cendekiawan Jusuf Kalengkongan, selain membawa petisi penolakan, juga berusaha mengingatkan agar tidak terjadi reaksi warga.
Dalam petisi dengan tembusan Presiden RI, Menteri Perhubungan serta Gubernur Sulawesi Utara, ketiga tokoh warga menyampaikan penolakan tegas masyarakat Sulawesi Utara dari berbagai belahan dunia terhadap perubahan nama yang dilakukan yang dilakukan. Mereka menyebut tindakan tersebut sebagai aksi semena-mena serta tidak menghargai nama leluhur.
Menanggapi pernyataan sikap masyarakat, General Manager Angkasa Pura I Halendra Waworutu, meminta maaf kepada segenap warga. Dia menyadari bahwa branding dilakukan tanpa sosialisasi. Penolakan masyarakat telah direspons pihaknya dengan mencabut 11 atribut MIA.
"Atas nama Halendra Waworuntu saya memohon maaf untuk peluncuran MIA karena belum disosialisasikan terlebih dahulu. Tidak ada niat untuk mengubah apalagi mengganti nama besar Dr Sam Ratulangi. Nama bandara ini termasuk falsafah hidup dan kami mohon izin untuk tetap memasang "Si Tou Timou Tumutou". Mulai saat ini kami mencabut MIA itu," ucap Halendra.
Beberapa kali ia mengulang kata-kata permintaan maaf dengan mata berkaca-kaca. Dikatakannya, branding yang dilakukan bukan untuk menyakiti hati warga. Sampai kapanpun nama Bandara di Kota Manado tersebut adalah Sam Ratulangi International Airport.
"Ini sekedar spontanitas karena ada turis yang masuk begitu luar biasa. Kemudian kita berpikir waktu itu muncul ide SRIA atau Sam Ratulangi International Airport. Ada juga Sam Ratulangi Airport. (Namun) menyingkatnya itu, agak susah kita menyebutkannya. Kemudian branding ini dengan tujuan dua hal saja. Mudah diingat, mudah diucapkan," jelasnya lagi dengan nada pelan.
Pertemuan kemudian berlanjut dengan pembacaan petisi oleh warga. Sebelum petisi diserahkan ke pihak Angkasa Pura I Manado, Halendra meminta tim untuk jeda sejenak sambil mengambil miniatur bendera merah putih. Bendera tersebut menjadi saksi penyerahan petisi dan untuk dibawa pulang masing-masing anggota tim.
Dalam kesempatan tersebut, ia pun meminta agar dapat membubuhi tandatangan diatas petisi. Sebelumnya, Tim mengusulkan agar branding terjadi secara spontanitas oleh masyarakat dengan nama Sam Ratulangi International Airport (SIA) Manado. Tetap menggunakan nama tokoh besar masyarakat Sulut seperti yang tertera pada nama Bandara.
Seperti diberitakan sebelumnya, branding Manado International Airport (MIA) oleh pihak Angkasa Pura I Manado, mendapat penolakan warga. Penolakan tersebut menjadi viral di media sosial Facebook. Program GM Halendra Waworuntu dianggap menyakiti hati warga dan tidak menghargai tokoh nasional kebanggan masyarakat, Dr Sam Ratulangi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Penerbangan Bali-Jepang Via Manado Dibatalkan
Seperti diketahui, erupsi Gunung Ruang yang terjadi sejak Rabu (17/3) tengah malam membuat Bandara Sam Ratulangi di Manado harus ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaBandara Minangkabau Tutup akibat Erupsi Gunung Marapi
Penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaImbas Sebaran Abu Vulkanik Marapi, Otoritas Bandara Internasional Minangkabau Ditutup
Penutupan dilakukan dengan pertimbangan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alam Ganjar: Pembangunan Bandara di Bali Utara Harus Dukung Pemerataan
Ketum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca SelengkapnyaTinjau Bandara Soekarno-Hatta, Menhub Pastikan Prosedur Penerbangan dan Fasilitas Jelang Mudik Aman
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaHari Raya Nyepi, Bandara I Gusti Ngurah Rai Tutup 24 Jam Mulai 11 Maret Pukul 06 Wita
Penutupan bandara dikecualikan untuk penerbangan yang bersifat darurat dan juga medical evacuation, itupun dengan persyaratan tertentu.
Baca SelengkapnyaBandara Banyuwangi Dipadati Penumpang, Puncak Arus Mudik Diprediksi Sabtu dan Minggu
Puncak arus mudik di Bandara Banyuwangi diprediksi pada hari ini, Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024).
Baca SelengkapnyaBandara Dhoho Kediri Siap Beroperasi, Super Air Jet Jadi Maskapai Pertama yang Mengudara
Sebelumnya bandara ini ditargetkan beroperasi pertengahan 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPSI Janjikan Pembangunan Bandara di Bali Utara Jika Masuk Senayan
Di Bali, Kaesang juga membagikan kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye
Baca Selengkapnya