Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Lereng Gunung Kelud konsumsi air belerang

Warga Lereng Gunung Kelud konsumsi air belerang Warga konsumsi air belerang. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga puluhan desa lereng Gunung Kelud Di Kediri Jawa Timur terpaksa mengonsumsi air mengandung belerang dan pospat untuk keperluan sehari-hari. Hal ini disebabkan sumber air terkontaminasi material vulkanik yang terbawa hujan dari puncak gunung. Warga berharap pemerintah sudi membagi air layak konsumsi untuk keperluan memasak dan air minum.

Memasuki musim penghujan di kawasan lereng Gunung Kelud membuat air yang biasa dikonsumsi warga berubah menjadi kecoklatan. Seperti yang terlihat di bak penampungan air di Dusun Laharpang Desa Puncu ini air terlihat kotor dan berbau belerang meski tidak menyengat. Padahal di dalam bak penampungan telah dilengkapi proses penjernihan namun air tetap keruh.

Air di bak penampungan ini diperoleh dari beberapa mata air serta sodetan dari Sungai Sarinjing yang berhulu di kawasan lereng Gunung Kelud. Pasca erupsi Februari lalu banyak material vulkanik yang terbawa aliran sungai serta menutupi mata air.

Warga secara swadaya telah melakukan pembersihan bak penampungan dari material vulkanik yang terbawa aliran air, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Dari bak penampungan ini air didistribusikan ke puluhan desa di dua kecamatan yakni Puncu dan Kepung.

Menurut peneliti Konsorsium Pengurangan Risiko Bencana Nasional (KPRBN) Prof A Kosasih air keruh yang berasal dari lereng kelud mengandung belerang dan pospat dalam kadar tinggi.

"Bila dikonsumsi sebagai air minum dalam jangka lama dapat mengendap di saluran kemih sehingga menimbulkan penyakit. Kami merekomendasikan dibangun water treatment sebelum digunakan keperluan sehari-hari," kata Kosasih, Jumat (14/11).

Sementara itu, Suparmi (45) warga lereng Kelud di Desa Puncu mengaku terpaksa menggunakan air keruh tersebut untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan air minum. Meski mengetahui air tersebut berbahaya warga mengaku tidak memiliki pilihan lain karena pemerintah daerah tidak lagi mendroping air bersih.

Warga berharap pemerintah daerah membantu mengatasi kebutuhan air bersih di kawasan pemukiman lereng Gunung Kelud dengan melakukan droping air layak konsumsi.

Sementara itu, keluhan warga ini sebagian kemarin telah direspon oleh PT Gudang Garam Tbk. Kerjasama dengan Pemkab Kediri, PT GG Tbk telah meresmikan bantuan rehabilitasi dan pipanisasi saluran air bersih jalur baru sepanjang 4,5 km. Warga lereng Gunung Kelud sisi utara tepatnya 5 desa di Kecamatan Puncu dan Kepung yakni Desa Puncu, Satak, Asmarabangun, Kebunrejo dan Kampungbaru kini telah terbantu. Jika sebelumnya mereka hanya mengandalkan sumber Clangap dan Jeding Miring, kini telah ada alternatif sumber baru dari air Kali Cawang.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sebelum Makan Berat, Konsumsi 16 Buah Ini saat Buka Puasa untuk Hilangkan Dahaga

Sebelum Makan Berat, Konsumsi 16 Buah Ini saat Buka Puasa untuk Hilangkan Dahaga

Mengonsumsi buah ketika berbuka puasa dapat membantu mengembalikan cairan, energi, serta elektrolit tubuh yang hilang selama berpuasa.

Baca Selengkapnya
Kendati Berpuasa, Penting untuk Terapkan Minum 8 Gelas Air per Hari demi Kesehatan Mulut

Kendati Berpuasa, Penting untuk Terapkan Minum 8 Gelas Air per Hari demi Kesehatan Mulut

Kondisi kesehatan dan kebersihan mulut penting untuk terus diperhatikan dalam kondisi apapun termasuk pada saat berpuasa.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih

Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'

Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'

Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.

Baca Selengkapnya
Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.

Baca Selengkapnya
Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga

Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga

Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.

Baca Selengkapnya
10 Bahaya Konsumsi Semangka Berlebihan, Kadar Gula Darah Meningkat

10 Bahaya Konsumsi Semangka Berlebihan, Kadar Gula Darah Meningkat

Manfaat semangka bisa didapatkan jika dikonsumsi dalam jumlah cukup.

Baca Selengkapnya
7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Makan, Mulai Minum Air Hingga Merokok

7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Makan, Mulai Minum Air Hingga Merokok

Beberapa hal yang sering kita lakukan ternyata sebenarnya tidak dianjurkan untuk dilakukan setelah makan.

Baca Selengkapnya