Warga: Kalau FPI datang lagi, mereka jual kami beli
Merdeka.com - Saat ini kondisi warga di Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah sudah tenang pascabentrokan antara ribuan warga dengan ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) di daerah setempat, Kamis sore kemarin (18/7). Menurut warga setempat, Benny Karnadi, aktivitas warga di Sukorejo kini mulai kembali normal.
"Sudah kondusif, endak ada warga yang kumpul-kumpul atau mau balas dendam. Ini saya dan warga lain mau takziyah ke rumah Ibu-ibu yang meninggal ditabrak mobil FPI kemarin," kata Benny kepada merdeka.com, Jumat (19/7).
Dia mengatakan, kemarin, gara-gara seorang Ibu tewas itulah warga Sukoharjo marah dengan FPI. Bila polisi tidak bisa menyelesaikan persoalan ini, dan mengamankan warga dari aksi kekerasan yang dilakukan FPI, maka otomatis warga akan mengamankan diri mereka sendiri. "Warga itu marah benar. Orang ibu-ibu tidak tahu apa-apa, tidak salah kok jadi korban," terangnya.
Benny berharap ke depan FPI menggunakan cara-cara lebih santun. Menurut dia cara-cara seperti sweeping yang dilakukan FPI tidak tepat, sebab orang Indonesia pada umumnya menolak segala bentuk anarkisme, termasuk warga Sukorejo, Kendal.
"Masyarakat Sukorejo itu menolak segala bentuk anarkisme. Kami tidak suka cara-cara kekerasan. Kalau FPI datang baik-baik, kami terima baik-baik. Sebaliknya. Pokoknya, mereka jual kami beli, apapun mintanya FPI akan kami layani. Mau cara kekerasan kami siap, mau cara baik-baik kami siap," terangnya.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara ribuan warga Sukorejo, Kendal dengan anggota Front Pembela Islam (FPI). Akibat insiden itu, seorang Ibu tewas karena ditabrak mobil FPI. Sekarang 26 anggota FPI diperiksa di Mapolres Kendal menyusul bentrokan antara massa radikal itu. Mereka diperiksa secara maraton sejak semalam hingga jam makan sahur.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaIda menekankan, THR harus diberikan secara penuh, tidak boleh dicicil.
Baca SelengkapnyaPPAK Adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dia kerap mengklarifikasi bahwa dirinya adalah Kaesang bukan Gibran.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnya