Warga Banten mulai bergejolak lawan rezim represif Dinasti Atut
Merdeka.com - Demo warga Banten yang meminta kasus dugaan korupsi di Banten yang melibatkan Ratu Atut mulai bermunculan. Warga dan kelompok-kelompok yang selama ini diam kini mulai bergejolak.
Menurut pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Banten, Gandung Ismanto, aksi-aksi yang dilakukan kelompok warga di Banten saat ini sangat wajar. Pencegahan Ratu Atut oleh KPK dinilai sebagai pintu masuk untuk mengungkap kasus dugaan korupsi yang dilakukan Dinasti Ratu Atut .
"Psikologis mereka saya gambarkan seperti orang yang ingin lepas dari himpitan selama ini. Euforianya terlihat sekali," ujar Gandung kepada merdeka.com, Kamis (9/10).
"Rezim ini dibangun secara represif dan sistematis. Ini rezim yang hegemonik dan antikritik. Selama ini suara masyarakat ditekan dan dibungkam," papar Gandung.
Gandung juga melihat riak-riak yang berani melawan arus ini muncul setelah sang jawara, TB Chasan Chosib meninggal dunia. Chasan yang juga ayah gubernur Banten meninggal pada 2011 lalu.
"Ayah gubernur Atut itu jawara yang sesungguhnya, yang kuat jaringannya di Banten. Dengan kekuatan fisiknya menekan masyarakat termasuk digunakan untuk bisnisnya," terang Gandung.
Gandung sendiri melihat peran Chasan saat ini dipegang oleh adik Ratu Atut , Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. Namun demikian, ketokohan Wawan tidak semumpuni Chasan, sang ayah.
"Mana kala tokoh central tidak ada, meski sudah diwariskan tetap saja beda. Sekarang ini Wawan ini menjalankan atau menggantikan ayahnya," terangnya.
Wawan sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap kepada Ketua Mahkamah Konstitusi non aktif Akil Mochtar . Wawan diduga menyuap Akil terkait kasus Pilkada Lebak.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca Selengkapnya