Warga Banda Aceh tolak penghancuran kapal situs tsunami
Merdeka.com - Warga Gampong Punge Blangcut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, menolak upaya penghancuran dua kapal menjadi situs tsunami di gampong tersebut. Ramzah, tokoh pemuda Gampong Punge Blangcut, di Banda Aceh, Rabu, mengatakan penghadangan ini sebagai upaya menyelamatkan jejak sejarah tsunami yang terjadi delapan tahun silam.
"Kami menolak dua kapal ini dihancurkan. Ini bukti sejarah tsunami yang melanda Aceh 26 Desember 2004 yang akan diwariskan kepada generasi mendatang," ungkap Ramzah seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/1).
Ramzah mengatakan, dua kapal milik Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) terdampar setelah diseret tsunami dari Pelabuhan Ulee Lhee, Banda Aceh, yang jaraknya sekitar tiga kilometer. Lokasi kedua kapal KPLP terdampar tersebut jaraknya sekitar 500 meter dari tempat terdamparnya Kapal Apung milik PLN yang kini dijadikan objek tsunami.
Setelah delapan tahun, kata dia, kapal aset negara ini dilelang. Pemenang lelang ingin mengambil kapal tersebut dengan jalan memotongnya. Namun, warga menolaknya karena ingin mempertahankan bukti bencana dahsyat tersebut.
"Dua kapal ini terdampar di tanah warga seluas 800 meter persegi. Lima pemilik tanah tidak mempermasalahkan keberadaan kapal tersebut. Malah, mereka ingin kedua kapal itu jadi situs tsunami," katanya.
Sementara, Riza Fahlevi, warga lainnya mengatakan, masyarakat Gampong Punge Blang Cut merasa kecewa atas sikap si pemenang lelang yang tidak menepati janjinya.
"Masyarakat dan pemenang lelang kapal ini pernah duduk membahas masalah ini. Dalam pertemuan itu, si pemenang lelang setuju untuk tidak memotong kapal menjadi bagian kecil-kecil. Malah dia siap menghibahkan kapal apabila lokasi ini dipugar jadi situs tsunami," katanya.
Namun, lanjut dia, si pemenang lelang, Selasa (23/1) kembali mendatangi kedua kapal tersebut membawa alat potong. Akan tetapi, upaya ini digagalkan masyarakat. Bahkan si pemenang lelang sempat memotong bagian belakang salah satu kapal.
"Ini yang ketiga kalinya si pemenang lelang hendak memotong kedua kapal tersebut Kami siap mempertahankan dua kapal ini untuk tidak dihancurkan sebagai bukti kepada anak cucu bahwa tsunami pernah menghancurkan gampong ini," kata Riza Fahlevi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaTNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh
TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir
Ribuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Besok, Prabowo Bareng SBY Bakal Hadiri Peringatan 19 Tahun Tsunami Aceh
Keduanya diagendakan menghadiri acara peringatan tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaSBY dan AHY Bakal Napak Tilas Memperingati 19 Tahun Tsunami Aceh
Kedatangan SBY dalam kegiatan bertajuk "Saweu Aceh" ini ikut didampingi langsung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca SelengkapnyaMenyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaFOTO: Tangis Keluarga Mengenang 19 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami Aceh yang Mengguncang Dunia
Peringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaSBY Kenang Sang Istri saat Ziarah ke Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh
Dalam ziarah menjelang peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini, SBY didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca SelengkapnyaCerita SBY saat Pertama Kali Tahu Aceh Tsunami dan Ambil Keputusan Cepat meski Baru 2 Bulan Jadi Presiden
SBY mengaku masih merasakan duka mendalam akibat tsunami yang terjadi di Aceh pada 19 tahun silam, 26 Desember 2004.
Baca Selengkapnya