Warga 3 desa ngamuk karena jalan ditutup Bandara Ngurah Rai
Merdeka.com - Kemarahan desa adat di wilayah Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, memuncak. Ini setelah akses jalur keluar yang selama ini digunakan warga untuk jalan umum di tutup pihak Angkasa Pura Ngurah Rai.
Ratusan warga dengan mengenakan pakaian adat, tanpa banyak bicara langsung mendatangkan kendaraan berat untuk membongkar jalan, sore hari sekitar pukul 17.00 Wita. Mereka yang terdiri dari Tiga Banjar sekaligus, Banjar Tuban Pesalakan, Banjar Tuban Geria dan Banjar Segara Kuta, menduduki jalur keluar menuju Kuta. Kemacetan pun tak terhindarkan hingga pintu gerbang tol Ngurah Rai.
"Ini karena akses warga di kuta tidak bisa ke mana-mana sejak ditutupnya akses jalan oleh angkasa pura. Ini harus dibongkar," singkat Wayan Mendra, tokoh masyarakat adat Tuban yang juga anggota DPRD Badung di lokasi, Kamis (15/1).
Katanya, sebelumnya sudah ada mediasi antara pihak warga dengan Angkasa Pura. Namun karena alot, warga tidak bisa menunda lagi.
"Warga sudah tidak bisa menunda. Pihak Angkasa Pura terkesan menunda-nunda, makanya warga berinisiatif alat berat dengan mesin keruk," Aku Mendra.
Hingga saat ini warga masih berkumpul di jalan mengontrol pengerukan. "Kami tidak akan pulang sebelum pembongkaran ini selesai walau sampai malam," aku Wayan Suka, salah seorang warga.
Penutupan jalan ini berlangsung sudah lebih dari 6 bulan lalu dengan masa percobaan 1 bulan. Jalan yang ditutup di jalu keluar VIP sisi luar di pertigaan jalan menuju Dewi Sartika. Dan sebagai alternatif kendaraan dialihkan ke Jalan Raya Tuban.
Akibat penutupan ini, Jalur di Tuban macet total. Khusus yang di wilayah lingkungan Banjar Segara, warga terisolasi karena harus keluar menuju jalur wisata Pantai Kuta dan Jalan Satria, Tuban yang sudah tertutup macet. "Silakan saja itu akses jalan milik bandara, namun harus dipikirkan dampak sebelum membuat aturan. Ingat bandara ini numpang di Bali," teriak salah seorang warga.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warganet sempat mengira ada salah satu warga yang hendak mengganggu proses pengecoran jalan. Tapi ternyata cerita sebenarnya tak sesuai dugaan mereka.
Baca SelengkapnyaAkses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana
Baca SelengkapnyaSeorang warga di RT 1/ RW 6, Kelurahan Kedungjaya, Kota Bogor, Jawa Barat, berinisial UD (50 tahun) meninggal dunia akibat disengat tawon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaKendati tak cukup luas, namun antusiasme warganya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnya