Wapres Maruf Puji Pemprov Bangka Belitung Tekan Stunting di Angka 23,3 Persen
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengikuti kegiatan Dialog Program Pencegahan Stunting di Pantai Pasir Padi, Bangka Belitung. Wapres mengapresiasi Provinsi Bangka Belitung bisa menekan angka stunting mencapai 23,3 persen.
"Saya senang mendengar laporan dari Pak Gubernur terutama bahwa capaian stunting itu sudah lebih rendah dari nasional. Itu saya kira luar biasa, nasional itu 27,6 persen, bahkan disini sudah mencapai 23 (persen) ini patut diapresiasi," kata Wapres, Rabu (26/2).
Meksi begitu, menurunkan angka stunting itu harus diupayakan secara optimal. Sebab, target yang ingin pemerintah capai di angka 14 persen. "Jadi 23 (persen) ke 14 (persen) lumayan banyak, oleh karena itu harus digenjot," ucapnya.
Ma'ruf menuturkan, pemerintah ingin membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul, cerdas, terampil, produktif dan berdaya saing serta berakhlak mulia. Termasuk SDM sehat yang bebas stunting.
"Ini kalau terkena stunting itu namanya tidak sehat, itu kerdil, oke jangan sampai manusia Indonesia ada yang kerdil, supaya dia pikirannya cerdas dan berdaya saing," ucapnya.
Untuk pencegahan stunting, Wapres juga tidak ingin ada pernikahan dini. Sebab, jika pasangan belum siap berumah tangga, maka anaknya tidak diurus dengan baik dan bisa kekurangan gizi hingga menjadi stunting.
Untuk para ibu, Wapres berpesan tidak lupa menyusui anaknya dengan ASI sampai usia yang benar-benar ditentukan oleh pihak kesehatan. Sebab, ASI bisa membuat anak menjadi sehat dan kuat.
"Susu yang keluar waktu melahirkan itu tidak boleh dilewatkan, itu menguatkan anak, sesuai tuntutan agama dan kesehatan itu sejalan dan tidak bertentangan dan saling menguatkan, itu kenapa pemerintah merasa penting untuk menekan sekecil mungkin stunting itu," tuturnya.
Wapres mengingatkan supaya provinsi Bangka Belitung bisa memanfaatkan anggaran Rp67 miliar dari pusat guna menyehatkan dan memberi manfaat untuk masyarakat. Serta mengurangi kemiskinan sesuai target pemerintah.
"Jangan sampai capaian yang sudah bagus itu naik lagi, itu harus semakin kecil," kata Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, ukuran negara maju adalah tingkat kemiskinannya rendah. Dia pun bersyukur Indonesia dikategorikan negara maju oleh Amerika Serikat. Pemerintah, kata dia terus mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
"Sekarang nama dan predikatnya sudah dapat negara maju, tapi jangan sampai antara nama dan kenyataannya enggak cocok. Namanya maju kok kemiskinan masih tinggi, namanya maju kok stunting masih tinggi. Nah ini, tapi terlepas dari itu semua saya ini apresiasi babel kemiskinan dan stunting di bawah nasional," tutup Wapres.
Turut hadir dalam acara tersebut Ibu Wury Ma'ruf Amin, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pemuda Olahraga Zainudin Amali, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kepulauan Bangka Belitung.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mitoni adalah upacara adat selamatan saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaIni merupakan jejak kaki manusia tertua dan paling awet yang pernah ditemukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bengkel mobil di Jalan Trans Sulawesi Poros Luwu Utara-Palopo, Kecamatan Masamba, Luwu Utara meledak, Minggu (21/4) malam. Satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaAnggaran belanja pemerintah dinilai belum berkualitas.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersangka dipicu sakit hati kepada warganya.
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca Selengkapnya