Wapres JK terima penghargaan Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya dari UNS
Merdeka.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo genap berusia 42 tahun pada tanggal 11 Maret 2018 kemarin. Dalam rangka dies natalis tersebut, UNS menyerahkan award atau penghargaan kepada Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Penghargaan tertinggi dalam bidang sosial dan kemanusiaan tersebut diserahkan oleh Rektor UNS, Prof Ravik Karsidi dalam sidang senat di Auditorium kampus setempat, Senin (12/3). Wapres Jusuf Kalla yang hadir, menerima langsung penghargaan 'Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya' tersebut.
"Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya' ini sebagai apresiasi kepeloporan beliau yang luar biasa dalam berbagai bidang, selama menjabat sebagai Menkokesra dan Wakil Presiden. Ini merupakan penghargaan tertinggi UNS untuk bidang sosial dan kemanusiaan. Peran Pak Jusuf Kalla dalam bidang sosial dan kemanusiaan ini tidak diragukan lagi," ujar Ravik.
Menurut Ravik, Jusuf Kalla merupakan sosok penting dibalik upaya mendamaikan konflik di Ambon, Poso dan juga Aceh. Dalam hal tersebut, Jusuf Kalla tidak hanya berteori, namun juga terjun langsung.
Dalam bidang sosial, lanjut Ravik, JK pernah memimpin Palang Merah Indonesia. Dalam organisasi tersebut JK banyak melakukan terobosan untuk memajukan PMI. Selain itu Jusuf Kalla juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid, dan masih banyak lagi.
"Ketokohan beliau tak diragukan lagi, baik di dalam maupun luar negeri. Pertimbangan lainnya adalah, beliau ini juga anti perang," tandasnya.
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi penghargaan tersebut. Bagi dia apa yang dilakukan merupakan kewajiban sebagai manusia, amanah dan ibadah.
"Bagi saya kerja di pemerintahan ini adalah amanah, merupakan amal ibadah. Modal pokok mewujudkan perdamaian adalah kewajiban dan amal ibadah kita," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla juga mengucapkan selamat dies natalis kepada seluruh civitas akademika. Capaian UNS dalam banyak hal, kata dia, harus dilanjutkan.
"Perguruan tinggi harus menghasilkan alumni yang bermanfaat dan bersumbangsih kepada bangsa. Perguruan Tinggi harus menghasilkan penelitian yang baik ke depan," kata JK saat memberikan Orasi Dies.
Menurut JK, ke depan, tantangan dan persaingan akan semakin besar menghadapi kemajuan dunia. Di antaranya tantangan di bidang pangan, energi, kemiskinan, jumlah penduduk dan penyediaan lapangan kerja.
"Jumlah penduduk makin banyak, ini tantangan besar. Bagaimana kalau penduduk kita nanti jumlahnya sudah 300 juta. Bagaimana harus memberi makan cukup. Kalau penduduk semakin besar, tentu kelangkaan lahan akan terjadi," katanya.
Solusinya teknologi, lanjut JK, diperlukan pembibitan yang baik, air yang baik biar tidak kekeringan. Kita tidak bisa mengandalkan. Perguruan Tinggi tidak boleh hanya melihat hari ini, tapi juga masa depan.
"Semuanya perlu kebersamaan kita semua," terangnya.
Selain Jusuf Kalla yang didampingi istrinya Mufidah Kalla, acara dies juga dihadiri Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Menkominfo Rudyantara serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut JK, tidak ada arahan secara khusus kedua pasangan tersebut.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bilang pembelian alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap, Natal tahun ini dapat membawa kesejahteraan bagi setiap insan di dunia.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaUcapan selamat datang bulan Januari 2024, semoga bulan ini membawa makna yang mendalam dalam hidup kita.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca Selengkapnya