Wapres: Indonesia Masih Sering Diuji Kelompok SARA yang Mengoyak Kemajemukan
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan, Indonesia masih sering diuji dengan kelompok yang memprovokasi suku, agama, ras dan golongan. Hal ini pun menjadi ancaman terhadap ketahanan nasional.
"Patut disadari pula bahwa ancaman terhadap ketahanan nasional, Indonesia masih sering diuji dengan kerap terjadinya sikap sekelompok masyarakat yang meletakkan simbol suku kedaerahan, keagamaan, atau golongan secara berlebihan, sehingga mengoyak kemajemukan di Indonesia," ujar Ma’ruf dalam acara kuliah umum Lemhanas RI di Jakarta, Selasa (7/6).
Ma'ruf mengungkapkan, di masa lalu Indonesia memiliki pengalaman di mana ujian terhadap ketahanan nasional menyebabkan ketidakstabilan yang melemahkan semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan. Hal tersebut antara lain dipicu oleh kurang memadainya pendidikan politik masyarakat.
"Pendidikan politik dimaksudkan sebagai proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ucapnya.
Maka dari itu, kata Ma'ruf, pendidikan politik masyarakat salah satunya diarahkan untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan demi menjaga keutuhan NKRI.
"Persatuan dalam kebhinekaan adalah aset terbesar bangsa dalam mewujudkan cita-cita," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Indonesia memberikan pernyataan sikap terkait dinamika politik di negeri ini menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaPelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaKaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya