Merdeka.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menyesalkan ceramah Rizieq Syihab yang disertai ucapan tak pantas, yakni mengeluarkan kata lonte.

Menurutnya, sudah sepatutnya seorang tokoh masyarakat untuk mencontohkan hal-hal yang baik.

"Seharusnya setiap tokoh masyarakat memberikan contoh yang baik kepada pengikutnya, baik pada ucapan maupun tindakannya," ucap Zainut Tauhid dalam keterangannya, Senin (16/11).

Terlebih lagi, kata Wamenag tokoh tersebut merupakan seorang ulama. Di mana mereka merupakan seorang pewaris nabi.

"Ulama sebagai pewaris Nabi harus mencontoh akhlak Nabi yang selalu menghormati dan memuliakan orang lain meskipun orang tersebut berbeda keyakinan bahkan orang tersebut sering menghina, merendahkan (meludahi, melempari kotoran) dan memusuhinya," katanya.

Oleh karena itu, dirinya mengajak semua pihak untuk menahan diri tak saling mencemooh.

"Kami mengajak semua pihak hendaknya bisa menahan diri untuk tidak saling menghujat dan saling mencela karena hal tersebut bukan akhlak Nabi," pintanya.

Ia pun meminta agar para da'i bisa bersikap ramah dan menggunakan bahasa yang santun dalam menyampaikan syiar dakwahnya.

"Kami juga mengimbau kepada semua mubalig, dai dan tokoh agama agar dalam menyampaikan pesan-pesan agama dengan menggunakan bahasa yang santun, akhlak yang baik dan tidak melanggar norma hukum dan susila," pesannya.

"Mari kita saling mengingatkan atau berwasiat baik dalam hal kebenaran maupun kesabaran demi menjaga ukhuwah atau persaudaraan, baik persaudaraan keislaman maupun kebangsaan," sambung dia.

Sebelumnya, dalam sebuah tayangan di akun Youtube Front TV tengah menampilkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab yang sedang berceramah di hadapan jemaahnya.

Ia dengan sedikit berkelakar menyebut lonte.

"Ada lonte hina habib, pusing-pusing. Eh polisi kalang kabut jagain lonte. Hiyaa haha," sebut Rizieq sembari sedikit terbahak.

"Kacau-kacau...lonte hina habib dijaga polisi haha. Jangan-jangan minta jatah kali," sambungnya diiringi riuh tawa jemaah.

Reporter: Yopi MakdoriSumber : Liputan6.com