Wali Kota Sukabumi Pastikan Warganya Belum Ada yang Positif Corona
Merdeka.com - Pemerintahan Kota (Pemkot) Sukabumi hanya menerima 60 test kit dari Pemprov Jabar dalam rangka rapid test tahap awal mencegah sebaran virus corona atau Covid-19. Dari semua test kit yang dilakukan pada warga, hasilnya negatif.
"Kita dapatkan bantuan dari Pak Gubernur itu 60. Alhamdulillah semuanya negatif untuk wilayah kota Sukabumi," kata Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi, Selasa (31/3). Dia juga menyebut Pemkot Sukabumi kembali mendapat bantuan 2.000 test kit.
Kemarin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyebut tahap awal rapid test dilakukan terhadap 22.000 warga. Hasilnya, 300 orang dinyatakan positif Covid-19.
Dari jumlah itu, kata Ridwan Kamil, urutan teratas kasus positif virus Corona adalah Kota Sukabumi, disusul Bekasi dan Depok. Dia sampai menyebut Sukabumi menjadi klaster baru untuk virus itu.
Achmad Fahmi tidak bisa berkomentar lebih jauh soal pernyataan Ridwan Kamil sebelumnya.
"Mungkin yang dimaksud oleh Pak Gubernur adalah ada satu institusi yang berada di salah satu kecamatan yang saat ini sedang melakukan proses rapid test dan itu kita menunggu dan tentunya kami Pemkot Sukabumi akan berkoordinasi dengan institusi tersebut," kata dia.
Dia mengaku belum menerima laporan jika ada pihak-pihak lain yang juga melakukan rapid test di Sukabumi. Jika sudah memegang data resminya, dia berjanji segera menyampaikan.
Fokus Selesaikan 2.000 Test Kit
Saat ini, katanya, Pemkot Sukabumi fokus rapid tes tahap dua setelah menerima 2.000 test kit.
"Itu untuk warga Kota Sukabumi termasuk yang paling penting untuk para tenaga medis, dokter, perawat, dan yang pernah bersentuhan dengan PDP (pasien dalam pengawasan)," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, tujuh siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) dinyatakan positif Corona Virus Disease (Covid-19). Hasil itu diketahui setelah mereka menjalani rapid test saat mengikuti pendidikan sebagai calon perwira di Sekolah Pembentukan Perwira Setukpa Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol) Sukabumi, Jawa Barat.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan terkait tujuh siswa yang sedang menjalani pendidikan sebagai calon perwira polisi positif Covid-19.
"Benar bahwa terdapat 7 anggota polisi yang berstatus siswa di Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Sukabumi, Jawa Barat," kata Argo dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (31/3).
Kini, tujuh siswa tersebut sedang berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mendapatkan penanganan oleh petugas medis secara intensif.
Penjelasan Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut adanya klaster baru dalam penyebaran virus corona (Covid-19). Yakni di Kota Sukabumi. Temuan ini berdasarkan kajian sementara dari hasil rapid test yang sudah dilakukan pekan lalu.
Total pemeriksaan dengan sistem rapid test itu dilakukan terhadap 22.000 warga di Jawa Barat. Dilakukan secara door to door dan drive thru. Hasilnya, ada 300 orang yang dinyatakan positif terpapar virus corona.
Dia tidak merinci jumlahnya. Namun dari jumlah itu, urutan yang paling banyak ternyata berada di Kota Sukabumi, disusul Bekasi dan Depok.
"Paling besar di Kata Sukabumi terjadi hasil tes yang paling besar, lalu bekasi dan Depok. Sukabumi sudah diperintahkan untuk melakukan tindakan-tindakan (penanggulangan dan pencegahan)," kata dia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (30/3).
"Hasil rapid test, menemukan klaster baru di Sukabumi," tambahnya.
Meski demikian, 300 orang yang hasilnya positif terpapar virus corona tersebut belum akan diserahkan datanya kepada pemerintah pusat. Pihaknya masih akan melakukan tes kembali kepada mereka dengan pola real time polymerase chain reaction (RT-PCR) atau swab test.
"Mereka akan dites kedua menggunakan PCR atau Swab. Jadi, belum bisa dijadikan laporan ke pemerintah pusat," terangnya.
"Saya belum bisa memberikan data (angka secara detil). Karena baru akan disampaikan secara resmi kalau sudah ada test PCR. setelah itu kami akan sampaikan secara detil demografi (peta persebaran dan lain-lain)," lanjutnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKhofifah meminta warga Jatim untuk berhati-hati menjelang hari H coblosan.
Baca SelengkapnyaKetua TKD AMIN mengklaim pemilih di Sumatera Barat kecewa dengan Prabowo Subianto merapat ke Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnya