Wali Kota Risma jadi saksi gugatan uji materi pengelolaan SMA/SMK
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendatangi Mahkamah Konstitusi sekitar pukul 10.45 WIB. Risma dijadwalkan bersaksi terkait gugatan pengelolaan SMK/SMA oleh Pemprov Jawa Timur.
"Sebagai saksi ini sidang terkait pengelolaan SMA/SMK oleh pemerintah daerah terkait kepada pemerintah provinsi," kata Risma sebelum masuk ruang sidang Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (7/6).
Risma yang memakai batik hitam dan kerudung merah muda tak mau berkomentar banyak terkait persidangan yang akan digelar. Menurutnya, pendidikan merupakan institusi formal. Semua anak-anak berhak sekolah termasuk mereka yang miskin.
"Meskipun orang miskin itu berhak sekolah. Karena surabaya itu sekolah sudah gratis," ungkap Tri.
Menurutnya, dari sisi anggaran, Pemkot Surabaya memiliki anggaran untuk pendidikan senilai Rp 600 miliar. Sementara provinsi Pemprov Jawa Timur hanya Rp 400 miliar.
"Sekarang dilihat dari sisi anggaran saja Surabaya untuk SMA/SMK itu lebih dari Rp 600 miliar. Sekarang di provinsi Jawa Timur saja hanya Rp 400 miliar. Gimana mau dilimpahkan?" ungkap Risma.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya melakukan berbagai upaya demi mempertahankan wewenang pengelolaan SMA dan SMK yang akan diambil alih oleh provinsi.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengakui pihaknya telah melakukan konsultasi ke sejumlah kementerian yang terkait dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah serta juga telah melobi presiden agar SMA/SMK Surabaya tetap di bawah kewenangannya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban melaporkan kasus dugaan perundungan tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pukul 08.00 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaJelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaBikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca Selengkapnya