Wali Kota Malang minta pencarian pemulung tertimbun sampah dilanjutkan
Merdeka.com - Wali Kota Malang (Plt) Sutiaji meminta pencarian pemulung yang diduga tertimbun sampah di TPA Supit Urang dilanjutkan. Pihaknya meminta terus dilakukan upaya pencarian semaksimal mungkin sampai diperoleh kepastian tentang korban.
"Ini terus kita lakukan sampai ada kepastian, nanti dari teman-teman BPBD, kepolisian. Sepanjang itu masih bisa dilakukan, usaha kita akan tetap dilakukan," kata Sutiaji kepada wartawan Rabu (11/7).
Dua orang pemulung yang sedang beraktivitas menjadi korban longsor di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Supit Urang Kota Malang, Rabu (11/7). Korban atas nama Miskan (45) warga Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang dan Agus Sujarno (45) warga Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Miskan berhasil menyelamatkan diri dalam kejadian tersebut, sedangkan Agus masih dalam upaya pencarian oleh Tim Search and Rescue (SAR). Agus diduga terlambat menyelamatkan diri saat longsor.
"Nanti sambil kita tahu validasi dan kita verifikasi kebenarannya, mudah-mudahan nanti segera bisa teratasi," tegasnya.
Kata Sutiaji, keduanya menggali sampah dan tertimbun saat terjadi longsor sehingga titik lokasi berada bawah sampah yang menggunung. Rencana akan didatangkan alat berat, tetapi titik lokasi dan medannya yang labil sulit untuk dijangkau.
"Kita akan terus menyisir mulai dari atas sampai ke bawah. Kita akan mencari jalan pintu masuknya. Jadi segala upaya akan kita lakukan," katanya.
Laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kata Sutiaji, lahan TPA Supit Urang tergolong rawan longsor. Setiap hari 500 ton sampah dengan 150 truk terus menumpuk. Sehingga nantinya akan dipasang papan peringatan agar para pemulung tidak mendekati daerah tertentu.
"Mungkin nanti ke depan di sini akan dikasih tanda-tanda khusus seperti papan tulisan rawan. Yang nanti sekiranya pemulung tidak mendekat karena zona rawan," katanya.
Dalam kasus tersebut, sesama pemulung sempat melarang korban mendekati lokasi. Tetapi karena sampah tersebut dinilai berharga jual tinggi, walaupun sudah dilarang tetap ingin menjangkaunya.
"Ini juga ada pembelajaran bagi Pemkot dan Pemulung supaya (tidak) hanya karena sesuatu dia mengesampingkan keselamatannya," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaBakar Bendera PDIP, Ketua RT di Malang Jadi Tersangka
Perbuatan tersangka dipicu sakit hati kepada warganya.
Baca SelengkapnyaKomandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan
Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaPembagian Tak Rata, Kawanan Maling Berkelahi sampai Tewas di Pekanbaru
Pelaku membunuh korban inisial SB yang merupakan sesama pencuri karena pembagian hasil curian tidak rata.
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca Selengkapnya