Wali Kota Jayapura sebut ada yang ingin kacaukan Pemilu
Merdeka.com - Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano (BTM) juga menduga ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengacaukan situasi keamanan dan ketertiban di daerah itu jelang Pemilu.
"Ada oknum-oknum yang ingin mengacaukan situasi politik dalam rangka agenda nasional Pemilu Legislatif 9 April 2014," kata Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano di Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/4).
Pernyataan ini dilontarkan oleh BTM menyusul beberapa hari belakangan ini di ibu kota Provinsi Papua itu dilanda isu pembunuhan dan penembakan di Skouw-Wutung perbatasan RI-PNG Distrik Muara Tami. Oleh karena itu, BTM yang juga ketua umum klub Persipura Jayapura itu telah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak-pihak yang berwenang.
"Apa yang terjadi saat ini, semuanya dipercayakan kepada aparat TNI/Polri yang akan menjaga, mengawal negara ini khususnya di Kota Jayapura sebagian integral dan tidak terpisahkan dari NKRI," katanya.
BTM meyakini bahwa kedua institusi negara tersebut telah siap bersedia untuk mengamankan jalannya demokrasi lima tahunan itu. "Pasti anggota TNI/Polri telah siap memback up untuk mengamankan Kota Jayapura, memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat pada saat memberikan hak politiknya," katanya.
Mantan Kadistrik Abepura itu meminta dan mengimbau kepada warga masyarakatnya untuk ikut menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing. Dan mengimbau kepada semua penyelenggara Pemilu baik itu petugas di KPU, PPD, PPS dan tingkat bawah agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab.
"Harapannya semua berjalan lancar dan aman jangan sampai terprovokasi dan terpengaruh dengan isu-su yang ingin menghambat dan mengacaukan agenda nasional itu," katanya.
Senada itu di tempat terpisah Yorrys Raweyai anggota Komisi I DPR RI mengimbau kepada masyarakat di seluruh Papua untuk tidak terbebani dengan masalah aktual yang ada saat ini.
"Jangan terbebani dengan masalah yang ada, dan buat kita khawatir sehingga dimanfaatkan oleh kelompok yang ingin menggagalkan Pemilu, hasut kita untuk Golput," katanya.
"Kita jangan mau diajak Golput. Satu suara kita ini menentukan masa depan Papua. Karena pada Oktober nanti, pemerintahan akan berganti. Bagaimana kita mau suarakan perubahan kalau Pemilu saja Golput? Maka dari itu, coblos lah pada 9 April 2014, pilih sesuai keinginan kalian. Tidak boleh Golput," ajak Yorrys.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan ada kelompok masyarakat di Papua yang ingin menggagalkan jalannya Pemilu Legislatif, 9 April 2014.
"Kami sudah mendapat laporan tentang adanya sekelompok masyarakat yang ingin menggagalkan pemilu," kata Christian Zebua di Jayapura, Senin (7/4) kemarin.
Walaupun ada ajakan mereka untuk menggagalkan pemilu legislatif di daerah itu, katanya, banyaknya calon anggota legislatif yang berasal dari sanak keluarga kelompok tersebut membuat kemungkinan ajakan itu tidak berpengaruh. Ia menjelaskan para calon legislator yang akan ikut pemilu, pasti akan berupaya meminta sanak keluarganya yang selama ini berseberangan, untuk mendukung dan memberikan suara saat hari pemilihan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca SelengkapnyaPenyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaRibuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lima prajurit TNI dari Batalyon 756/Wimane Sili, yang diduga melakukan penyerangan ke Mapolres Jayawijaya, Papua Pegunungan harus berhadapan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaPolda Papua siap mengamankan prosesi kedatangan jenazah Lukas Enembe hingga pemakaman.
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu sempat mengakibatkan Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca Selengkapnya