Wali Kota Hendi: Klaster Keluarga Mendominasi Kasus Covid-19 di Semarang
Merdeka.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan klaster keluarga mendominasi penularan covid-19 di Semarang. Klaster keluarga itu muncul diantaranya seorang bapak yang menularkan virus covid-19 kepada istri atau anaknya, begitu juga sebaliknya.
"Meski kasusnya sudah melandai, tapi ada perubahan klasternya pada klaster keluarga. Ada juga kasus anak atau ibu menularkan virus ke ayahnya. Itu cerita yang sering terjadi dan terdengar di Kota Semarang," kata Hendi usai mengunjungi pasien corona yang menjalani isolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Kamis (13/5).
Dia menyebut dengan mendominasinya klaster keluarga itu, Hendi berharap agar keluarga - keluarga di Kota Semarang menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Hal ini agar klaster keluarga tak semakin merajalela.
"Mau beraktivitas ya silakan tapi tetap harus pakai masker, jaga jarak, dan sering mencuci tangan," ungkapnya.
Selanjutnya, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Semarang mencapai 415 ribu warga Kota Semarang. Sedangkan total jumlah penduduk di Kota Semarang ada sekitar 1,7 juta.
"Jadi sudah 415 ribu warga Kota Semarang yang sudah divaksin. Ini belum separuh, karena penduduk kita ada 1,7 juta," ujarnya.
Meski belum mencapai separuh dari jumlah penduduk, dia optimis semua warganya bisa tervaksinasi. Sebab tiap hari akan ada warganya yang menjalani vaksinasi.
"InsyaAllah makin hari akan makin meningkat progres vaksinasinya," jelasnya.
Sejalan dengan itu, Hendi berharap kepada para kalangan prioritas agar bisa segera mendaftarkan diri untuk vaksinasi. Menurutnya, vaksinasi ini penting sebagai salah satu upaya membendung terjadinya penularan virus corona.
"Jadi, kami mohon para lansia dan tenaga pendidik untuk mulai mendaftar dan mendapat vaksinasi," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Harapan Masyarakat dan Komunitas Kesehatan
Semua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaHeboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca Selengkapnya