Walhi Jabar sindir penghargaan Adipura untuk Kota Bandung
Merdeka.com - Setelah penantian selama kurang lebih 17 tahun, Kota Bandung akhirnya menjadi salah satu kota yang mendapat penghargaan Adipura pada tahun ini. Kepastian itu di dapat setelah Wali Kota Bandung mengunggah surat undangan penyerahan piala Adipura di akun media sosialnya pada Kamis (19/11) malam.
Namun tanggapan berbeda justru dilontarkan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar. Direktur Eksekutif Walhi Jabar Dadan Ramdan menilai Kota Bandung belum pantas mendapatkan penghargaan Adipura.
"Kita tidak sepakat Bandung mendapat Adipura. Coba lihat kawasan lain yang berada di pinggiran kota kondisinya terbengkalai," ujar Dadan kepada Merdeka.com saat ditemui di kantor Walhi Jabar, Jalan Piit, Jumat (20/11).
Dadan menuturkan, upaya yang dilakukan oleh Pemkot Bandung selama ini hanya sebatas seremonial belaka. Dadan mencontohkan penataan taman yang dilakukan oleh Pemkot Bandung hanya sebatas pada tahap pembangunan. Setelah taman selesai, tidak ada upaya monitoring untuk menjaganya.
"Coba lihat Taman Cilaki bunga-bunga sudah rusak. Hal ini terjadi karena tidak ada perawatan pasca dilakukan penataan. Jadi jangan hanya seremonial peresmian taman saja tetapi setelah itu selesai tidak ada upaya monitoring atau evaluasi dan tindakan keberlanjutan program itu," kata Dadan.
Selain itu menurutnya upaya yang dilakukan pemkot selama ini hanya berfokus untuk mengejar penghargaan. Bukan untuk mengatasi persoalan yang terjadi di lapangan.
"Karena hanya mengejar penghargaan, jadi hanya titik-titik tertentu saja yang dilakukan penataan seperti jalan protokol diperbaiki, dirapikan dan ditata. Padahal problem kota itu problem keseluruhan," ujarnya.
Dadan bahkan meminta agar program pemberian Adipura dihentikan. Menurut dia pemberian penghargaan Adipura ini ini hanya membuat program yang dibuat pemerintahan di daerah menjadi responsif. Karena tujuannya kata dia, tujuannya hanya mengejar piala tidak berfokus pada program jangka panjang. Sehingga urusan-urusan pelayanan dasar yang utama justru tidak maksimal dijalankan.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APJAPI Minta Pengelola Bandara Buka Saluran Pengaduan untuk Memudahkan Perjalanan Mudik
APJAPI meminta kepada segenap pengelola bandara untuk menyediakan saluran pengaduan penumpang
Baca SelengkapnyaPemprov Jabar Siapkan 6 Rumah Sakit Tangani Korban Tabrakan Kereta di Bandung
Tompo mengatakan atas kejadian ini empat orang yang merupakan petugas KAI dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung
Banyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta
Baca SelengkapnyaKelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi
Parah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.
Baca SelengkapnyaIntip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaSopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca Selengkapnya