Wakapolri sebut penangkapan tiga terduga teroris di Unri pengembangan kasus lama
Merdeka.com - Wakapolri Komjen Syafruddin meminta masyarakat tidak tendensius terhadap kampus yang dicurigai sudah menyebar kelompok teroris. Hal ini setelah ditangkapnya tiga alumni Universitas Riau (Unri) yang diduga anggota teroris kemarin.
Menurut Wakapolri, penangkapan pelaku merupakan pengembangan kasus lama. Penyidik Polda Riau menemukan fakta dari hasil penyelidikan terkait sel-sel jaringan teroris.
"Pengembangan kasus lama. Sel-sel yang dikembangkan Polda Riau dari hasil penyelidikan," kata Wakapolri Syafruddin saat berkunjung ke Palembang, Minggu (3/6).
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tetap percaya jika tidak semua kampus telah dipengaruhi dan terdapat jaringan teroris. Meski demikian, semua pihak tetap waspada dan aktif melaporkan sesuatu yang mencurigakan.
"Jangan tendensius, tidak seluruh kampus seperti itu (ada teroris). Saya kemarin dari kampus ITB kasih ceramah, semuanya baik-baik saja," ujarnya.
Diketahui, Densus 88 dan Polda Riau menangkap tiga alumni Unri yang diduga akan mengebom gedung DPRD Riau dan DPR RI. Mereka diringkus dalam penggerebekan di Gelandang Mahasiswa Unri.
Petugas menyita sejumlah barang bukti berupa empat buah bom siap ledak serta material bom berupa serbuk dan kabel. Densus juga menemukan dua tas ransel beserta bungkusan plastik milik ketiga terduga teroris.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaSigit memastikan, TNI-Polri dalam keadaan siap untuk menciptakan rasa aman masyarakat dari gangguan kriminalitas selama arus mudik dan balik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Eks Kabareskim Polri ini berharap agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Baca Selengkapnya155.165 personel gabungan Polri, TNI dan stakeholder lain dikerahkan selama pelaksaan Operasi Ketupat sejak tanggal 4 hingga 16 April 2024.
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaKapolri berharap kejadian ini tidak terulang kembali dan meminta pemudik tetap utamakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaBegini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca Selengkapnya